Manokwari (Panjimas.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua Barat menggelar tabligh akbar bertajuk “Sinergitas Ulama, Umara, dan Ummat”. Bertempat di Masjid Ridwanul Bahri komplek Angkatan Laut Manokwari, Ahad (21/01/2018).
Ketua MUI Provinsi Papua Barat KH Achmad Nusrau dalam sambutannya mengajak agar seluruh umat Islam terlibat aktif dalam amar ma’ruf nahi munkar. Menurut beliau, amar ma’ruf nahi munkar bukan hanya tanggung jawab ustadz, tapi seluruh kaum muslimin. Termasuk para umara (pemegang kekuasaan) yang bisa mengubah kemungkaran dengan “tangan”.
Beliau menambahkan, amar ma’ruf nahi munkar merupakan faktor yang bisa menjadikan umat Islam sebagai “khairu ummah” (umat terbaik).
Ust. Muhammad Zaitun Rasmin sebagai pemateri utama menyampaikan bahwa persatuan umat Islam adalah kebaikan untuk semua komponen bangsa. Termasuk umat non muslim.
Wasekjen MUI Pusat ini menyatakan bahwa persatuan lebih umum dari persaudaraan. Umat dituntut untuk mempererat persaudaraan sesama muslim, sembari memperkokoh persatuan dengan sesama komponen bangsa.
Untuk memperkuat ukhuwah (persaudaraan), beliau mentebutkan beberapa resep sesuai tuntunan dalam Islam. Pertama, “As Salam” yang artinya menebarkan salam. Kedua, Al Ibtisam atau senyuman. Ketiga, “Al Kalam” atau komunikasi. Dan yang keempat adalah “Tahaadu” atau saling memberi hadiah.
Kuatnya persatuan dan persaudaraan akan membuahkan sinergitas. Termasuk sinergitas dalam hal dakwah, antar lembaga dakwah. Berikutnya adalah sinergitas bersama umara’ (pemegang kekuasaan). Sinergitas inilah yang menurut beliau, akan mewujudkan masyarakat dan bangsa yang “baldatun thayyibah”, negeri yang penuh kebaikan dan keberkahan.
Tabligh Akbar ini dirangkaikan dengan Majelis Dzikir MUI-Mola, yaitu majelis dzikir yang diketuai langsung oleh Wakil Gubernur Papua Barat. Mola adalah akronim dari nama Wakil Gubernur Papua Barat Mohmad Lakotani. []