JAKARTA, (Panjimas.com) – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengirimkan mobile clinic untuk pengunggi Myanmar yang berada di Bangladesh. Demikian yang disampaikan oleh staf BAZNAS pada acara konprensi pers yang diadakan di kantor BAZNAS, Gedung Taspen Jl.Jend Sudirman.Jakarta Pusat pada hari Jumat (19/1).
Langkah ini merupakan upaya lanjutan BAZNAS dalam merespon bantuan kepada para penggungsi Rohingnya.
Sebagai lembaga negara, BAZNAS bekerjasama dengan Kemenlu dalam menyalurkan bantuan. Pembahasan tentang penyaluran ini sudah dibicarakan dengan Wakil Menteri Luar Negeri, Dr. AM. Fachir dan telah dilaporkan juga kepada Menlu, Retno Marsudi.
BAZNAS akan mengirim bantuan dengan Tim yang dipimpin oleh Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan, Mohammad Nasir Tajang. Selanjutnya BAZNAS juga akan menghadap dan berkoordinasi dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Banglades di KBRI Dhaka, Rina Soemamo dan BAZNAS juga telah bekerjasama dengan CEO Center for Zakat Banglades.
Management Bangladesh, M. Ayub Miah mengatakan dimana nantinya, Center for Zakat Management yang merupakan anggota dari World Zakat Forum (WZF), di mana Indonesia melalui Ketua BAZNAS Prof Dr. Bambang Sudibyo, MBA. CA dipercaya sebagai sekjen, dalam hal penyediaan semua bantuan kepada pengungsi Rohingnya.
Penyerahan tersebut akan dilakukan pada tanggal 28 Januari 2018 di Cox’s Bazar. Dalam sebuah acara khusus oleh yang sedang dalam proses oleh Pemerlntah Indonesia dan Bangladesh.
Dr, Zainulbahar Noor SE, M.Se mengatakan bahwa BAZNAS akan memaksimalkan penyaluran zakat oleh muzaki yang sudah memberikan bantuan untuk warga Rohingnya.
“Sebagai lembaga negara, BAZNAS bersama Pemerintah dalam keadaan yang diperlukan akan melaksanakan penyaluran bagian dari zakat yang diserahkan oleh muzaki terutama untuk bantuan khusus yang terkait bencana tersebut yang dititipkan oleh muzaki. Porsi penyaluran zakat pada dasarnya dilakukan terhadap 8 asnaf di Indonesia sesuai dengan PP 23 tahun 2011,” ujar Zainulbahar Noor.
Direktur Pendistribusian, Mohammad Nasir Tajang, mengatakan bahwa BAZNAS sangat mengapresiasi respon dari masyarakat yang luar biasa untuk membantu saudara-saudara kita yang pengungsi Rohingnya.
“BAZNAS tidak bisa terpisahkan bahwa Indonesia adalah mayoritas muslim. Jadi apa yang dialami saudara-saudara kita di Myanmar tentu juga menjadi perhatian dan duka BAZNAS serta seluruh masyarakat Indonesia juga,” tandas M Nasir Tajang.
Alhamdulillah berkat respon dari masyarakat Indonesia sangat berarti bagi misi kemanusiaan yang akan berangkat Insya Allah. Ini merupakan bantuan untuk saudara-saudara kita disana. Dimana saat ini BAZNAS mendapatkan amanah dari seluruh rakyat Indonesia. [ES]