SUKOHARJO (Panjimas.com) – Takmir Masjid Al Fatah, Cemani, Grogol, Sukoharjo menggelar Tabligh Akbar bersama Gus Nur dengan tema ‘Merajut Ukhuwah Selamatkan Indonesia’, Kamis (18/1/2018).
Ustadz Yusuf Al Katiri, Ketua Takmir Masjid Al Fatah dalam sambutannya menyampaikan Tabligh Akbar untuk mempererat ukhuwah dan mengingatkan tujuan Allah Subhanahu wata’ala menciptakan manusia.
“Allah ciptakan manusia sebagai sebaik-baik makhluk mengapa, Rasulullah Muhammad salallahu’alaihi wassalam mengatakan sebagai Khalifah dimuka bumi menjadikan rahmatan Lil ‘alamin,” ucapnya.
Gus Nur mengawali dengan mendoakan Indonesia menjadi negeri rahmatan lil alamin. Selain itu, ia doakan juga kepada seluruh jamaah yang hadir.
“Semoga Indonesia segera menjadi negeri yang baldatun thoyyiban gofur. Sing ngatheli-gatheli segera dimusnahkan. Dan jenengan kabeh sing hadir dilunaskan hutangnya, segera bisa umroh. Hayo siapa yang belum umroh?,” ujarnya diikuti angkat tangan jamaah kajian.
Gus Nur menyoroti salah satu tokoh yang masuk ke pesantren padahal bukan Islam. Kemudian disambut santri secara berlebihan, menurutnya tidak tepat dalam menempatkan syariah.
“Mosok Pendeto masuk pesantren terus di rebanani, tala’al badaru ‘alaina, salah itu menempatkannya. Sekuler itu bahaya, kalau disini ada sekuler kamplengen mbek sandal cak,” tandasnya.
Sementara itu, Ustadz Muinudinillah Basri sebagai pembicara ke dua menjelaskan bahwa keberadaan orang kafir yang keras sifatnya adalah musuh Islam. Sayangnya, Undang-undang tentang ujaran kebencian, menurutnya salah diterapkan.
“Apapun kata mereka kita tetap berpegang teguh pada kebenaran. Saya kawatir UU ujaran kebencian itu bisa menangkap orang yang melaknat iblis bisa disangkakan. Maka kalau kita ingin ukhuwah harus tahu kebenaran dan kebathilan,” tuturnya. [SY]