RAMALLAH, (Panjimas.com) – Menteri Wakaf dan Urusan Keagamaan Palestina Ahad (14/01) lalu menyatakan bahwa Israel telah melakukan lebih dari 1.000 pelanggaran terhadap Masjid-Masjid dan Gereja-Gereja selama tahun 2017, dikutip dari AA.
Hal ini disampaikannya saat berbicara dengan para wartawan di pusat pers pemerintah di Ramallah.
Menteri Wakaf dan Urusan Keagamaan Palestina Yousef Adeis mengatakan bahwa kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem secara khusus telah diserang lebih dari 40 kali dalam sebulan.
Pemukim ilegal Yahudi melafalkan teks-teks Talmud mereka di Masjid Al-Aqsa jelasnya, mengacu pada serangan yang sering terjadi di kompleks Masjid Al-Aqsa tersebut.
Adeis mengatakan bahwa Masjid-Masjid yang berada di wilayah Yerusalem Timur dan Tepi Barat telah diserbu dan diserang sebanyak 12 kali sementara pemakaman diserang 15 kali.
Di sepanjang tahun 2017, Pemerintah zionis Israel melarang Adzan berkumandang di Masjid Ibrahimi di Al-Khalil (kota Hebron) sebanyak 645 kali, pungkasnya
Dia menambahkan bahwa Masjid Ibrahimi telah ditutup untuk kaum muslimin dan alih-alih malah dibuka bagi kaum Yahudi. Pintu masuknya dihalangi, proyek restorasi tidak diijinkan, dan kamera-kamera pengawas dipasang di daerah tersebut, tandasnya.
Adeis melanjutkan laporannya dengan menyebutkan bahwa Gereja Katolik Salesian yang terletak di Nasira, Israel Utara juga telah diserang serta penghinaan terhadap Yesus Kristus tertulis di dinding-dindingnya.
Menteri Wakaf dan Urusan Keagamaan Palestina itu kemudian menyerukan perlindungan internasional terhadap situs-situs suci di wilayah Palestina.
Yousef Adeis mengatakan bahwa pemerintah Israel dan para pemukim ilegal Yahudi ingin menhancurkan Masjid Al-Aqsa dan membangun Kuil Solomon (Sulaiman) diatasnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, pihak berwenang Israel telah mengizinkan para pemukim ilegal Yahudi memasuki ke kompleks Masjid Al-Aqsa – dan biasanya melalui Gerbang Magharba – dengan jumlah yang terus meningkat secara signifikan.
Selama 2017 saja, tercatat lebih dari 25.000 serangan yang dilancarkan para pemukim ilegal Yahudi ke kompleks Masjid Al-Aqsa, demikian menurut Badan Wakaf Islam yang dikelola Yordania. Sementara jumlah serangan pada tahun 2016 mencapai angka lebih dari 15.000.
Otoritas Palestina dan pemerintah Yordania telah berulang kali menuntut pihak berwenang Israel untuk melarang praktik-praktk serangan kaum Yahudi tersebut – akan tetapi tidak diindahkan Israel.
Serangan para pemukim ilegal Yahudi ke kompleks Masjid Al-Aqsa pada umumnya meningkat selama hari-hari raya keagamaan Yahudi.
Yerusalem hingga kini tetap menjadi inti konflik Israel-Palestina selama beberapa dekade, sementara rakyat Palestina tetap memperjuangkan Yerusalem Timur yang diduduki Israel sebagai ibu kota negaranya.[IZ]