DAMASKUS, (Panjimas.com) – Ratusan warga sipil di kota Manbij, Suriah Utara baru-baru ini memprotes keras insiden pembunuhan 2 pemuda oleh organisasi teroris PKK / PYD.
Hannan Al-Jarivah, yang berusia 25 tahun, serta Abbud Al-Minkhan, berusia 23 tahun, dilaporkan disiksa sampai mati oleh kelompok teroris PKK / PYD, Jumat (12/01), dikutip dari AA.
Jasad 2 pemuda Suriah tersebut, ditemukan dengan kondisi kepalanya terpotong, di sebuah desa sekitar 20 kilometer (12 mil) di bagian Timur kota Manbij.
Pasca kejadian itu, ketegangan meningkat menjadi pertempuran bersenjata antara teroris PKK / PYD dan warga sipil yang marah, setelah keluarga kedua korban mengenali jasad anak-anak mereka, pasca para aktivis berbagi foto keduanya melalui media sosial.
Ratusan warga sipil turun ke jalan-jalan di kota Manbij usai shalat Jum’at pekanan dalam rangka memprotes aksi pembunuhan tersebut, di tengah seruan agar PKK / PYD segera meninggalkan kota.
Manbij merupakan sebuah kota berpenduduk Arab yang terletak di Tepi Barat Sungai Efrat. Kota ini hingga kini masih berada di bawah kendali PYD, Cabang Suriah dari kelompok teroris PKK, yang telah lama berperang melawan Turki selama lebih dari 30 tahun lamanya.
PKK dimasukan dalam daftar organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa serta Turki – dan mulai melakukan kampanye bersenjata pada bulan Juli 2015.
Sejak saat itu, mereka telah membunuh lebih dari 1.200 personil keamanan dan warga sipil Turki, termasuk perempuan dan anak-anak.
PKK berjuang untuk kemerdekaan dan kepentingan nasionalime etnis Kurdi.
Sejak puluhan tahun lamanya PKK memperjuangkan ideologi marxisme-leninis, mencita-citakan Negara Komunis dengan berbasis nasionalisme Kurdi.
Dengan karakter ektrim kiri komunis yang keras ini telah lama mereka berseteru dengan Turki.[IZ]