SOLO (Panjimas.com) – Pemerhati Gerakan Islam, Ustadz Abdur Rohim menilai maraknya komika, dan pelawak yang kerap menyinggung agama sebagai bahan lawakan bisa memicu SARA (suku, agama, ras dan adat istiadat).
“Siapapun yang menistakan agama, mengolok-olok, jelas pelaku harus ditindak tegas. Negara harus hadir, karena ini memicu masalah serius, terkait SARA,” kata Ustadz Iim, Selasa (9/1/2018).
Agama tidak boleh dijadikan bahan olok-olokan. Menurut Ustadz Iim agar tidak terjadi perselisihan antar umat beragama. Dalam hal ini Negara juga harus ikut hadir memberikan teguran keras.
“Ini akan menjadi permusuhan yang sangat dalam. Kita lihat komika stand up komedian ini mengolok-olok agama kemudian diketawai, ini bahaya sekali dan harus ditindak. Negara harus hadir,” ujarnya.
Dia melanjutkan, dalam pandangan Islam sangat melarang melecehkan agama lain. Jika dibiarkan komedian mempermainkan ajaran agama, kata dia toleransi hanya sebatas kulit pengakuan tanpa realita.
“Dalam ajaran Islam, Islam melarang kaum muslim mengolok-olok agama lain,” pungkasnya. [SY]