KHARTOUM, (Panjimas.com) – Aksi protes massa mengenai kenaikan harga komoditas dasar meletus Jumat (05/01) lalu di Sudan Tengah. Aksi ini memprotes kenaikan harga komoditas menyusul pencabutan subsidi terbaru oleh pemerintah.
Sejumlah besar pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di kota Wad Medani, ibu kota negara bagian Al-Gazeera, mereka mengungkapkan protesnya atas harga-harga yang melonjak dan perekonomian yang memburuk, demikian terang seorang saksi mata yang diwawancarai Anadolu Ajensi.
“Usai shalat Jumat, lebih dari 2.000 warga turun ke jalan-jalan untuk memprotes kondisi kehidupan yang memburuk yang membuat hidup menjadi sangat sulit,” ujar Mohamed Bilal melalui sambungan telepon.
“Rakyat dari berbagai wilayah dan lingkungan turun ke jalan-jalan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah dan membakar ban, serta menutup beberapa jalan utama di kota,” pungkas Adel Ahmed, seorang saksi mata lainnya.
Polisi berupaya menghentikan amukan pengunjuk rasa dengan menggunakan pentungan dan meriam air, namun tidak ada korban yang dilaporkan.
Beberapa hari yang lalu, pemerintah menolak rencana untuk meningkatkan biaya subsidi pada komoditas dasar, di tengah seruan oleh pihak oposisi yang memprotes kenaikan harga di pasar.
Pemerintah Sudan baru-baru ini mencabut subsidi untuk komoditas dasar penting seperti gandum, bahan bakar dan listrik, yang menyebabkan harga melonjak tajam pada harga barang pokok, termasuk roti.
Sudan telah berulang kali mencabut subsidi dalam upaya menyelamatkan ekonominya, yang telah menukik tajam meskipun Oktober lalu AS telah mencabut sanksinya.
Menteri Keuangan Sudan, Mohamed Osman Al-Rikab mengatakan awal pekan ini bahwa negara tersebut masih belum memiliki akses terhadap sistem keuangan global.
Pada bulan Desember 2016, di Sudan terjadi aksi pembangkangan sipil secara nasional untuk memprotes pencabutan subsidi atas bahan bakar dan listrik.
Lebih dari 200 warga sipil tewas pada bulan September 2013 selama aksi demonstrasi di kota-kota besar Sudan setelah Presiden Omar al-Bashir mengumumkan diakhirinya subsidi atas bahan bakar dan mengumumkan langkah-langkah penghematan ekonomi lainnya.[IZ]