SUKOHARJO (Panjimas.com) – Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) bersama Yayasan Nasehat Taujih (NT) menggelar Dauroh Ilmiah ‘Kaidah Amar Ma’ruf Nahi Munkar (amanar) mengundang pembicara Ustadz Muinudinillah Basri dan Ustadz Ridhwan Hamidi, di Masjid Baitul Makmur, Solobaru, Grogol, Sukoharjo, Ahad (7/1/2018).
Ustadz Ridhwan, ketua MIUMI (Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia) Yogyakarta itu menerangkan kesamaan antara amanar dengan ihtisab. Ihtisab menurutnya perlu pemahaman yang komprehensif.
“Ihtisab maknanya sama dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Hanya bisa digunakan juga dengan istilah mencari pahala, istilah lainnya adalah hisbah,” ucapnya.
Langkah amanar ada lima hal yang harus di perhatikan. Yakni dakwah, hukum ihtisab, syarat wajib, syarat sah dan skill ihtisab. Ustadz Ridhwan mengutip keterangan Imam Mawardi dalam kitab Ahkaam Sulthaniyah halaman 349 tentang arti ihtisab.
“Kadang-kadang kita meninggalkan kajian hanya karena urusan sepele. Kalau tarbiyah harus dikontrol beneran, harus ada perubahan terhadap anggota. Ihtisab artinya Amar Ma’ruf jika yang Ma’ruf telah jelas ditinggalkan dan nahi Munkar jika telah jelas kemungkaran tersebut dikerjakan,” tuturnya.
Sementara itu, Ustadz Muin mengatakan kaidah Hisbah pada prinsipnya hanya mencari ridho Allah, bukan mencari harta. Kata dia hisbah bagian dari dakwah.
“Prinsip pertama dari hisbah adalah mencari ridho Allah Subhanahu wata’ala. Maka pelaku hisbah insyaAllah bersih dari lubang untuk dicari-cari kesalahan. Maka kadang saya ngomong, pak Polisi pelaku hisbah itu mitra anda sebetulnya. Dan hisbah itu bagian dari dakwah,” paparnya.
Amanar menurut Ustadz Muin memiliki tujuan diamalkan sesuai porsinya. Dan ada yang bertindak karena memiliki kemampuan langsung dan yang lain membantu terlaksananya Hisbah.
“Hisbah itu tujuannya dilaksanakan sesuai dengan peringkatnya. Termasuk misalnya hari ini zina dan LGBT tidak bisa dikriminalkan. Maka setiap orang harus melakukan amar makruf nahi munkar supaya dilaksanakan sesuai peringkatnya sampai sempurna bahwa kemaksiatan harus diselesaikan. Ada yang memiliki kemampuan langsung dan membantu,” paparnya. [SY]