SUKOHARJO (Panjimas.com) – Ustadz Hanifullah Sukri saat kajian Shubuh di Masjid An Nur Tanjung Anom, Grogol, Sukoharjo menerangkan Surat Ar Rum ayat 54 tentang kejadian manusia yang pasti melewati empat fase.
Dia menyampaikan fase tersebut diawali dengan fase lemah, fase kuat, fase lemah kembali dan fase beruban. Fase lemah diawali sejak lahir hingga menginjak usia 40 tahun. Fase kuat hingga usia rata-rata 60 tahun. Fase lemah kembali ditandai berkurangnya nikmat dan sakit-sakitan. Sedang fase Beruban maksudnya akan menuju kematian.
Surat Ar Rum ayat 54:
“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa”.
“Jadi manusia akan melewati empat tahapan, lemah, kemudian kuat, kemudian tahap ketiga Allah menjadikan lemah kembali. kemudian beruban. Nah beruban itu kira-kira selanjutnya meninggal,” katanya, Ahad (8/1/2017).
Ustadz Hanif kemudian melanjutkan bahwa kondisi kuat manusia diawali pada 40 tahun. Dia menegaskan dengan Surat Al Ahqof ayat 15 tentang usia 40 tahun.
Surat Al Ahqof ayat 15:
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.
“Tahap kuat itu rata-rata maksimalnya usianya 40 tahun. Nanti habisnya mungkin sampai 60 tahun. Biasanya usia 40 itu sudah punya anak tetapi masih punya orang tua. Rata-rata mereka terkadang masih membutuhkan pendapat orang tuanya,” ujar Ustadz Hanif.
Untuk itu, dia meminta merenungkan perjalanan empat fase manusia tersebut sebagai pelajaran untuk meningkatkan keimanan kepada Allah Subhanahu wata’ala. “Ini menjadi renungan kita di awal tahun ini,” pungkasnya. [SY]