Depok (Panjimas.com) – Rumah Cimanggis yang bukan saja bersejarah, tetapi juga santer berita merupakan kawasan ruang terbuka hijau (rth) dan resapan yang dikerjasamakan sebagai run off atau penahan laju air dari selatan ke Jakarta.
Demikian disampaikan Komunitas Sejarah Depok dalam Sepeda Santai di depan Situs Sejarah Rumah Cimanggis Depok, Ahad (7/1/2018) pagi.
Tentu saja jika bangunan bersejarah dan area sekitarnya itu dialihkan fungsinya akan semakin membuat rentan daya dukung lingkungan berkota yang sehat di Depok. Juga mengganggu fungsinya yang penting untuk mengurangi debit air agar tak menjadi bencana banjir ke Jakarta
“Sebab itu kami warga Depok meminta kepada Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Agama Lukman Saifuddin, dan Walikota Idris Abdussomad agar selamatkan Rumah Cimanggis.”
Komunitas Sejarah Depok mendesak Pemerintah menjalankan UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya yang mengamanahkan agar melindungi dan melestarikan bangunan bersejarah. Otomatis mendidik warga cara berkota yang beradab karena berhasil menjaga heritage yang memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan kebudayaan. Alhasil mental menjadi kaya akan nilai-nilai.
“Bukankah sikap dan haluan pembangunan yang dicita-citakan Presiden Jokowi yang termaktub dalam Nawacita butir ke-8 jelas-jelas menyebut agar memanfaatkan sejarah sebagai sumber nilai,” ungkap Sejarawan JJ Rizal.
Selanjutnya, Komunitas Sejarah Depok juga meminta Pemerintah, agar memperbaiki dan memfungsikan Rumah Cimanggis sebagai museum pertama bagi sejarah Kota Depok. Berikanlah area yang pantas bagi Rumah Cimanggis, sehingga sebagai situs sejarah bisa tampil dalam otentisitasnya landhuizen atau rumah peristirahatan dengan halaman luas yang difungsikan sebagai RTH bagi kota Depok.
“Jadikan Rumah Cimanggis sebagai ruang publik yang mudah diakses oleh masyarakat,” tegas JJ Rizal.
Kemudian, Komunitas Sejarah Depok juga memohon kepada pelaksana pembangunan UIII membuka kepada publik master plan pembangunan kampusnya, sehingga masyarakat mendapat informasi yang jelas.
“Marilah kita menghargai dan menjaga serta melestarikan sumber nilai sejarah, terutama yang salah satunya hidup dalam bangunan tua. Marilah bapak-bapak pemangku jabatan menyadari betapa Indonesia perlu menambah universitas, tetapi juga perlu menambah situs sejarah yang sangat jelas kian hari kian mengalami krisis karena semakin langka.
Ayo #Selamatkan Rumah Cimanggis Abasd 18, perbaiki dan fungsikan sebagai Museum pertama di Depok, serta perkuat statusnya sebagai Kawasan Hijau Resapan Air. (Ass)