JAKARTA, (Panjimas.com) – Seperti halnya beberapa partai partai besar lainnya yang barapa hari ini melakukan konsolidasi dan evaluasi dalam rangka menyongsong tahun 2018 ini sebagai tahun politik karena diadakannya beberapa kegiatan Pilkda serentak di berbagai daerah di Indonesia.
Begitu juga dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengumpulkan seluruh calon kepala daerah yang diusung pada Pilkada Serentak 2018 dalam Ikrar Pemenangan Calon Kepala Daerah di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, pada hari Kamis (4/1/2018).
Selaku Presiden PKS, Sohibul Iman mengatakan pada acara tersebut tujuan digelarnya kegiatan konsolidasi ini agar para kandidat memiliki visi dan misi yang sama Dalam memenangkan kontestasi Pilkada mendatang. Selain itu, kata dia, meskipun para calon yang maju 80 persen bukan berasal dari PKS, internalisasi nilai dan platform harus disampaikan secara intensif dan masif.
“Sehingga nantinya kita berharap, suhu perjuangannya selaras dengan misi para calon dan mesin politik PKS di lapangan,” tutur Sohibul kepada para wartawan yang hadir.
Sohibul Iman menilai, Pilkada serentak ketiga ini memiliki makna berbeda dari Pilkada sebelumnya. Pertama, dari sisi magnitude daerah. Dari 171 daerah, apabila di total jumlah pemilihnya, 70 persen dari pemilih yang ada. Bahkan Jabar, Jateng dan Jatim 40 persen.
“Saya kira kalau kita serius di 2018, maka ini akan memberikan jalan kemenangan di 2019. Baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden,” tandasnya.
Kedua, lanjut Sohibul adalah magnitude waktu. Pilkada rencananya digelar pada Juni 2018, bulan Juli sudah pendaftaran anggota legislatif dan bulan Agustus pendaftaran presiden. Artinya, kata dia, apabila di 2018 seluruh kader dapat memanaskan mesin partai secara optimal, maka dia terus menggelinding dan masuk era pertarungan di 2018.
“Alhamdulillah pada hari ini kami sudah mengeluarkan 116 SK pasangan calon. Baik itu kota maupun provinsi. Target kami di Pilkada 2018 ini setidaknya kita bisa ikut 80% dari 171. Berarti 135 Pilkada. Insya Allah sekitar tgl 19 kita nanti keluarkan rekomendasinya. Jawa Timur jelas kita akan ikut. Namun kita belum menentukan pilihan,” pungkasnya. [ES]