YOGYAKARTA (Panjimas.com) – Ustadz Felix Siauw memaparkan gerakan Aksi 411 dan 212 benar-benar mengiring umat Islam menuju persatuan dan kesatuan Umat. Ukhuwah Islamiyyah semakin erat itu, menurutnya mulai mengkawatirkan para pembenci tegaknya syariat Islam.
“Andaikan semangat orang-orang mengetahui, mempelajari tentang Islam yang dipicu oleh Allah lewat surat Al Maidah ayat 51, kira-kira kedholiman akan lewat atau bertahan? Lewat. Ini yang tidak diinginkan, yang ditakuti. Mereka nyinyir terhadap aksi 411 dan 212 termasuk reuni 212 kemarin,” katanya dihadapan ribuan jamaah Tablik Akbar di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Ahad (31/12/2017).
Para pembenci aksi 411 dan 212, menurut Ustad Felix akan melakukan berbagai cara menghadang gerakan tersebut. Kata dia, munculnya Perppu Ormas yang melindas Ormas HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) bukti dari salah satu upaya tersebut.
“Ini cara mereka, Juli 2017 ormas HTI dibubarkan, muncul bola panas Perppu Ormas. Yang mengekang orang-orang, kelompok-kelompok, ormas-ormas yang melanggengkan syahwat kekuasaan. Kenapa, kalau ini dibiarkan maka kedholiman akan hilang,” ujarnya.
“Apa lagi? Nah akhirnya pak Tito bilang begini, radikalisme itu kan kalau dilihat dari ilmu komunikasi ada 5 unsur. Yang pertama ada sender, pengirim berita, kemudian beritanya, apa yang dia kirim. Ada receiver, channel atau saluran. Dan kelima adanya konteks. Maka diperjuangkannya perang melawan radikalisme. Yang entah mengapa saya kok melihat, saya berkhusnudzon. Setelah melihat berita-berita radikalisme itu ditujukan kepada umat Islam, tidak pada yang lain,” tandasnya.
Kemudian Ustadz Felix mencontohkan gerakan makar di Papua hanya dilabeli Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). “Padahal mereka benar-benar makar,” pungkasnya. [SY]