BEKASI, (Panjimas.com) – Kampanye gerakan penyepian yang dilakukan Muhammadiyah sebagai bentuk evaluasi diri dalam menghadapi malam tahun baru Masehi 2018.
“Saya mengimbau masyarakat di seluruh Indonesia, mari kita sambut tahun baru 2018 dengan gerakan penyepian,” kata Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM Muhammadiyah Manager Nasution dalam kunjungannya ke Bekasi seperti dikutip antaranews, Ahad (31/12/2017).
Gerakan penyepian tersebut diharapkan bisa menjadi budaya positif masyarakat muslim di Indonesia dalam melakukan muhasabah diri terhadap hal positif dan negatif yang selama ini dialami dalam kehidupan bermasyarakat.
“Bisa dipusatkan di sejumlah mushola atau masjid terdekat dari tempat tinggal sehingga dapat sekaligus memakmurkan aktivitas masjid dan menghindari kerawanan,” tuturnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas ibadah di musholla atau masjid.
“Mari gerakan keluarga kita ke masjid dan mushola lakukan tafakur, dzikir dan tadabur Alquran dalam rangka bermuhasabah,” tambahnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak larut dalam eforia perayaan yang sifatnya berlebihan.
Alasannya, budaya tersebut justru berpotensi memicu terjadinya tindakan kriminalitas dan ganggungan Kamtibmas.
“Saya berharap seluruh keluarga muslim Indonesia tidak ikut menyemarakan turun ke jalan, tidak ikut melakukan pembakaran terhadap kembang api, petasan serta tidak ikut hura-hura,” pungkasnya. [DP]