DAMASKUS, (Panjimas.com) – Ikhwanul Muslimin (IM) Suriah baru baru ini menyatakan pihaknya menolak hadir dalam Konferensi Sochi yang disponsori oleh Rusia yang dijadwalkan pada akhir Januari mendatang.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Ikhwanul Muslimin Rabu (27/12), kelompok tersebut mengatakan bahwa Konferensi Sochi merupakan upaya untuk mengkonsolidasikan aksi pendudukan Rusia dan mengabaikan solusi politik yang ditetapkan dalam Resolusi Jenewa, yang mengarahkan pada pembentukan otoritas transisi secara penuh yang tidak mengakomodir Bashar Al- Assad dan rezimnya.
Ikhwanul Muslimin (IM) mengulangi sikapnya yang berpegang terhadap prinsip-prinsip revolusi Suriah untuk menggulingkan Al-Assad dan rezimnya.
Selain itu, IM berupaya membangun kembali negara tersebut sebagai sebuah negara berkeadilan, dengan kebebasan, persamaan dan bermartabat.
Ikhawanul Muslimin Suriah juga mendesak semua kekuatan revolusioner dan para tokoh nasional Suriah untuk memboikot Konferensi Sochi.
Sementara itu, Badan Perundingan Oposisi Suriah mengatakan ada penolakan luas terhadap Konferensi Sochi di antara kelompok oposisi.
Rusia, Turki dan Iran, yang merupakan tiga negara penjamin kesepakatan gencatan senjata di Suriah telah bersepakat pada akhir pertemuan ke-8 di Astana, Kazakhstan pekan lalu untuk mengadakan Konferensi Dialog Nasional Suriah di resor Sochi Rusia pada tanggal 29-30 Januari mendatang.[IZ]