BEKASI, (Panjimas.com) – Ketua Front Anti Pemurtadan Bekasi (FAPB), Ustadz Abu Al Izz mengatakan, Laa illaha illallah adalah kalimat yang dipersoalkan sepanjang hidup manusia.
Menurutnya, ketika Bangsa Arab masih menyembah berhala, terbelakang dibanding dengan Persia, Romawi, Yunani, Hindia, dan Arab tidak masuk dalam peta yang diperhitungkan, kemudian Rasulullah menyerukan kepada Bangsa Arab untuk mengucapkan kalimat tauhid tersebut.
“Rasulullah menjanjikan Bangsa Arab apabila mengucapkan kalimat laa illaha illallah maka Bangsa Arab akan menjadi raja di bumi dan di langit.” kata Ustadz Abu Al Izz di Musholla Ar Rahmah, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, Senin (25/12/2017).
Namun, respon Bangsa Arab ketika itu menentang bahkan memusuhi Rasulullah. “Mereka mengancam Rasulullah, menghalang-halangi dakwah Rasulullah bahkan pada puncaknya para pembesar Quraisy mengadakan rapat,” tambahnya.
Dikatakan Ustadz Abu Al Izz lebih lanjut, para pembesar Quraisy yang turut serta dalam acara rapat tersebut di antaranya ialah Abu Lahab, Abu Jahal, Abu Sufyan, dan lain-lain bersepakat untuk membunuh Rasulullah.
“Itu cuma karena kalimat laa illaha illallah,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ustadz Abu Al Izz menuturkan, resiko yang paling besar dalam perjalanan hidup manusia ialah meninggal dalam keadaan su’ul khotimah.
Menurutnya, orang-orang yang Allah Ta’ala wafatkan dalam keadaan su’ul khotimah ialah orang-orang yang ingkar (kafir). “Allah masukkan mereka ke dalam neraka,” ujar Ustadz Abu Al Izz di Musholla Ar Rahmah, Kaliabang, Bekasi Utara, Senin (25/12/2017).
Tidak hanya itu, orang yang ingkar ialah orang yang merasa tidak butuh sama Allah, tidak butuh rahmat dan kasih sayang Allah Subhanahu Wa Ta’ala. “Mengabaikan perintah Allah Azza Wa Jalla dan segala apa yang Allah larang,” terangnya. [DP]