BEKASI, (Panjimas.com) – Ketua Front Anti Pemurtadan Bekasi, Ustadz Abu Al Izz mengatakan, resiko yang paling besar dalam perjalanan hidup manusia ialah meninggal dalam keadaan su’ul khotimah.
Menurutnya, orang-orang yang Allah Ta’ala wafatkan dalam keadaan su’ul khotimah ialah orang-orang yang ingkar (kafir). “Allah masukkan mereka ke dalam neraka,” ujar Ustadz Abu Al Izz di Musholla Ar Rahmah, Kaliabang, Bekasi Utara, Senin (25/12/2017).
Ia menjelaskan, orang yang ingkar ialah orang yang merasa tidak butuh sama Allah, tidak butuh rahmat dan kasih sayang Allah Subhanahu Wa Ta’ala. “Mengabaikan perintah Allah Azza Wa Jalla dan segala apa yang Allah larang,” terangnya.
Maka, kemudian mereka terperosok ke dalam lubang-lubang kemaksiatan, perbuatan-perbuatan dosa dan pada puncaknya manusia yang ingkar tersebut menutupi segala yang Allah Ta’ala berikan berupa nikmatNya.
“Perumpamaan orang-orang yang kafir ialah sebagaimana yang dikatakan dalam Al-Qur’an. Dia punya mata tapi buta, dia punya telinga tapi tuli, dia punya lisan tapi bisu, itulah perumpamaan orang kafir,” tambahnya.
Musholla Ar Rohmah Gelar Tabligh Akbar
Dalam rangka mewujudkan kecintaan terhadap sesama muslim, DKM Musholla Ar Rohmah bekerjasama dengan Front Anti Pemurtadan Bekasi (FAPB) dan PT. Widatra Bhakti menggelar tabligh akbar.
Dengan mengusung tema “Peduli Yatim dan Duafa adalah Wujud Cinta Islam”, DKM Musholla Ar Rohmah memberikan 120 santunan kepada yatim dan duafa.
Ketua Panitia Santunan Anak Yatim dan Duafa, Sutaryanto mengatakan, ‘santunan ini merupakan kegiatan sosial yang patut dilestarikan karena memberikan dampak positif bagi yang memberikan maupun yang menerimanya.
“Alhamdulillah acara santunan ini sudah menjadi agenda rutin setiap tahunnya,” kata Sutaryanto.[DP]