SOLO (Panjimas.com) – Ustadzah Dewi Purnamawati, mantan aktifis Kristen menjelaskan fenomena Natal dan Tahun baru banyak dimanfaatkan misionaris dan penginjil untuk mengajak umat Islam yang miskin aqidah.
Momen yang paling bahagia bagi umat kristiani merayakan kelahiran Yesus Kristus yang mereka yakini sebagai tuhan, juru selamat dan juru damai. Menurut Ustadzah Dewi sering kali “berbagi kasih” Natal itu, mereka menghalalkan segala cara, termasuk misi tipu muslihat yang lazim dengan trik pembagian sembako.
“Itu ibadah mereka, dan Natal digunakan sebagai momentum yang dimanfaatkan oleh mereka. Contoh nanti ada pembagian sembako yang digelar di Gereja. Maka saya bilang kalau menemukan seperti itu difoto, diwawancarai kemudian kita viralkan,” ucapnya, saat ditemui Panjimas, di Sumber, Banjarsari, Solo, Ahad (24/12/2017).
Ajakan penginjil kepada umat Islam untuk merayakan Natal tentu sesat dan menyesatkan. Pasalnya dalil didalam Al Qur’an sangat jelas pada Surat Al Kafirun, ditambah Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang larangan umat Islam mengikuti perayaan Natal bersama. Ustadzah Dewi menambahkan upaya kristenisasi didasari dengan adanya slogan ‘selamatkan jiwa berapapun harganya’, menjadi gerakan masif menyerang umat Islam yang dianggap sebagai domba tersesat.
“Kristenisasi slogannya selamatkan jiwa berapapun harganya. Kita ini sebagai domba sesat, karena belum menerima Yesus sebagai Tuhan,” ucapnya.
“Ini soft marketing, pemasaran Gereja. Mereka tidak langsung, yuk ke Gereja yuk. Yuk masuk Kristen yuk, tetapi memasarkan Gereja supaya merasa senang enjoy di Gereja. Trik seperti ini banyak umat Islam yang banyak tidak memahami,” imbuhnya.
Untuk itu, membentengi aqidah kepada saudara muslim yang lemah imannya dengan menggelar kajian rutin bagi Ustadzah Dewi menjadi solusi utama.
“Saya mantan Kristen jadi tahulah trik-trik mereka. Sayangnya kita ini terlambat menyikapi hal ini. Kalau kita kuatkan aqidah saudara kita itu mereka tidak akan terpengaruh. InsyaAllah kuat lah, lebih baik kelaparan daripada harus menjual aqidah,” pesannya. [SY]