SUKOHARJO (Panjimas.com) – Ustadz Ali Shobri Bazmul pimpinan Pesantren Madinatul Quran di Banmati, Sukoharjo mengaku geram dengan pernyataan Dede Oetomo yang memfitnah pesantren aman melakukan praktek LGBT.
Sebagai guru pengajar santri, Ustadz Ali ikut merasa dihinakan dengan omongan aktivis gay Indonesia tersebut.
“Itu bukan sekedar fitnah, pernyataan itu sudah menghinakan kaum muslimin khususnya para santri dan kalangan para kyai. Itu kan konon katanya,” ujarnya usai kajian Shubuh di Masjid An Nur Tanjung Anom, Grogol, Sukoharjo, Ahad (24/12/2017).
Ustadz dari ormas Al Irsyad Solo ini meminta ada gerakan santri untuk melaporkan ke ranah hukum pada pihak yang berwajib. Selama 6 tahun menjadi santri hingga memimpin pesantren, dia tidak pernah menemukan kegiatan sebagaimana yang dituduhkan Dede Oetomo.
“Jangan dibiarkan, dia kan tidak bisa memastikan tuduhan itu. Saya santri, saya orang pondok 6 tahun, jadi saya ngerti. Dan selama 6 tahun di pondok itu tidak pernah ada seperti itu,” tandasnya.
Untuk itu, pihaknya menyerukan kepada Kyai dan Santri untuk segera membuat laporan terkait fitnah yang melecehkan institusi Pesantren yang ada di seluruh Indonesia.
“Saya serukan Kyai dan Santri untuk melaporkan dan menuntut pernyataan itu. Agar dia jera, karena ini sesuatu yang tidak bisa dibuktikan kok,” tandasnya. [SY]