MANAMA, (Panjimas.com) – Menteri Luar Negeri Bahrain Khalid bin Ahmed Al-Khalifa melalui akun Twitternya Rabu (20/12) lalu menegaskan bahwa “apa yang terjadi di Yerusalem adalah isu sampingan” dibandingkan dengan perang melawan fasisme Iran, dilansir dari Middle East Monitor.
Melalui akunnya @khalidalkhalifa yang kemudian di retwit lebih dari 600.000 warganet dan disukai hampir 800.000 lainnya, Khalid mengatakan:
“Hal itu tidak membantu untuk berselisih dengan Amerika Serikat karena masalah sampingan sementara kami bersama-sama melawan bahaya nyata sekarang ini dari republik Theo-Fasis [Iran]”.
Pernyataan Menteri Luar Negeri Bahrain itu kemudian memicu reaksi kemarahan dari warganet yang diunggah menjelang pemungutan suara resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai penolakan keputusan Presiden AS Donald Trump yang mendeklarasikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Komentar Menlu Bahrain dinilai sangat tidak sopan dan mengkhianati apa yang sedang terjadi di Yerusalem.
Sebelumnya pada bulan September lalu, Raja Bahrain Hamad bin Issa Al-Khalifa mengutuk aksi pemboikotan terhadap Israel sementara itu pada bulan Desember sebuah delegasi resmi dari organisasi “This is Bahrain” mengunjungi Israel.
Bahrain dan Israel sepakat bahwa Iran adalah ancaman bagi keamanan dalam negeri mereka.[IZ]