SOLO, (Panjimas.com) – Temu tokoh Solo, Kivlan Zen menyampaikan informasi kekinian terkait kondisi bangsa dan perpolitikan. Di rumah pengasuh Ponpes Takmirul Islam, Solo, Muhammad Ali Naharussurur alias Abah Ali, pertemuan tersebut dihadiri tokoh Solo, Mudrick Sangidoe dan Ketua Elmusa, Ustadz Nurhadi Wasono.
Ustadz Nurhadi Wasono, Ketua Elmusa (Elemen Muslim Surakarta) mengatakan dalam pertemuan tersebut membahas seputar kepemimpinan Islam dan kondisi bangsa yang tidak memihak kepada rakyat kecil dan menengah.
“Kondisi Indonesia tidak stabil, perpolitikan hari ini tidak sehat. Pilpres kemarin itu membuat jurang pendukung Jokowi dan Prabowo semakin kelihatan,” katanya, Jumat (22/12/2017).
Ustadz Nurhadi menjelaskan bahwa Kivlan Zen adalah tokoh yang paham perjuangan. Pesannya meminta umat Islam taat kepada Ulama dan arah perjuangan Jakarta harus diikuti didaerah-daerah.
“Pak Kivlan meminta umat Islam taat kepada Ulama biar nyambung ada benang merahnya,” ujarnya.
Sementara itu, Mudrick Sangidoe menyampaikan sikap pemerintah saat ini sangat diskriminatif. Menurut dia banyak orang yang melecehkan agama Islam didiamkan sedang orang-orang yang mengkritisi pemerintah malah diseret ke meja hijau.
“Situasi keadaan sekarang hingga dia dituduh makar. Orang sipil kok dituduh makar itu senjatanya apa. Pemerintah saat ini diskriminatif,” paparnya.
Mudrick terkesan dengan pernyataan Abah Ali yang mengatakan warna hijau, warna yang disukai Rasulullah. Sebaliknya warna merah disukai Iblis laknatullah.
“Kita akan mengambil spirit daripada 212, ini bentuk perlawanan umat Islam pada pendukung penista agama Islam. Kalau yang disampaikan Abah Ali tadi bahwa Rasulullah itu cinta warna hijau, kalau warna merah itu warnanya Iblis. Dia bilang gitu, aneh-aneh wae,” pungkasnya. [SY]