JOHANNESBURG, (Panjimas.com) – Presiden Jacob Zuma Sabtu (16/12) lalu menegaskan bahwa Partai Kongres Nasional Afrika, African National Congress (ANC) yang berkuasa di Afrika Selatan akan terus berkomitmen mendukung perjuangan Palestina, hal ini disampaikan Zuma dalam pertemuan untuk memutuskan pemimpin baru ANC.
“Kami terus berdiri di depan rakyat Palestina saat mereka maju dalam situasi sulit dalam mengejar status kenegaraan dan penentuan nasib sendiri,” pungkas Zuma saat berbicara kepada ratusan delegasi ANC menjelang pemilihan untuk menggantikannya sebagai pemimpin partai akhir pekan ini, dikutip dari AA.
Zuma menyerukan para anggota ANC untuk terus mendukung perjuangan negara-negara tertindas di seluruh dunia.
“Kami akan terus mendukung rakyat Kuba dalam usaha mencari kebebasan ekonomi dan melawan embargo ekonomi yang menghancurkan,” ujarnya.
Afrika Selatan termasuk di antara negara-negara pertama di kawasan ini yang mengutuk keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mendeklarasikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Zuma, yang kini berusia 75 tahun itu, akan lengser jabatannya akhir pekan ini setelah menjadi pemimpin partai ANC selama dua periode.
Zuma akan melanjutkan jabatannya sebagai Presiden Afrika Selatan sampai tahun 2019 ketika masa jabatan lima tahun periode keduanya berakhir.
Beberapa kandidat bersaing memperebutkan kepemimpinan Partai ANC, namun persaingan tersebut semakin dipersempit menjadi hanya dua kandidat yakni, Wakil Presiden Cyril Ramaphosa dan mantan Ketua Komisi Uni Afrika Nkosazana Dlamini-Zuma, yang juga merupakan mantan istri Zuma.
Kampanye Ramaphosa sebagian besar berkisar seputar isu anti-korupsi dan tata pemerintahan yang baik.
Masa jabatan Zuma selama kepresidennanya tercoreng oleh beberapa tuduhan korupsi yang kemudian dibantahnya.
Sementara itu, Dlamini-Zuma – yang pencalonannya disukung oleh Zuma – telah memberitahukan kepada para pendukungnya bahwa dia akan membawa Afrika Selatan dalam kebebasan ekonomi dengan mendistribusikan kembali tanah-tanah yang diperoleh dari warga kulit putih, sebuah isu yang sangat diperdebatkan karena sebagian besar tanah negara itu dimiliki oleh warga kulit putih Afrika Selatan.
ANC mengatakan Sabtu (16/12) bahwa pemimpin partai baru akan diumumkan pada hari Ahad (17/12). Presiden ANC yang baru besar kemungkinan akan menjadi Presiden Afrika Selatan periode berikutnya.
Meskipun ada tuduhan korupsi yang meluas di dalam tubuh ANC, partai tersebut tetap mendapat dukungan mayoritas di Afrika Selatan.[IZ]