JAKARTA, (Panjimas.com) – Menanggapi acara pertemuan antara jajaran pengurus PDIP dengan para pengurus ICMI yang dilakukan pada hari Rabu (13/12) kemarin di kantor ICMI, Menteng Jakarta Pusat disikapi oleh beberapa pihak sebagai sebuah blunder bagi organisasi sebesar ICMI.
Ketika Panjimas menanyai pakar politik, DR Laode Kamaluddin yang melihat pertemuan itu karena figur seorang ketua ICMI yag sekarang (Jimly Asiddiqi) terlalu kreatif untuk urusan jangka pendek dan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
“Kedekatan pribadi boleh saja, tetapi ICMI itu tidak didirikan untuk kepentingan politik praktis sama halnya dengan KAHMI yang intinya adalah wadah organisasi para kecendekiaan,” ujar Laode.
Dalam acara kunjungan kemarin itu jajaran pengurus DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dipimpin langsung oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristyanto. Sedangkan dari pihak ICMI langsung ketuanya, Jimly Asiddiqi yang mengomandoi jajaran pengurus ICMI yang menyambut hangat rombongan partai berlambang banteng tersebut.
“Mungkin ini merupakan kunjungan pertama kali partai politik ke ICMI. Karena itu, kunjungan kami ke ICMI sangat tepat untuk bersama-sama membuat agenda pembangunan ke depan. Kami juga akan mengundang Prof Jimly untuk hadir dalam sebuah seminar yang menjelaskan bahwa politik bukan semata-mata untuk kekuasaan dan kami meminta kritik dari Prof untuk partai politik,” kata Hasto.
Sedangkan dari sisi Jimly Assidiqie selaku Ketua ICMI mengatakan bahwa antara ICMI dengan PDIP itu memiliki persamaan.
“Saya rasa ICMI mempunyai kesamaan sikap terkait isu kerukunan-kebangsaan dengan PDIP. Termasuk isu Pilkada yang sempat meretakan kebhinekaan,” tandasnya. [ES]