SOLO, (Panjimas.com) – Perintah melarang menggunakan buku ajar IPS kelas 6 SD yang mencantumkan Yerussalem ibukota Israel dari Dinas Pendidikan Kota Solo direspon Ustadz Syaefuddin Kamal, Kepala Sekolah SDIT Ar Risalah, Begalon, Laweyan, Solo, Jumat (15/12/2017).
Di ruang kelas 6, Ustadz Kamal mengumumkan kepada Murid untuk membuka buku tersebut dihalaman 51 bahwa di buku tersebut tertulis Yerussalem Ibukota Israel. Seharusnya Palestina beribukota Yerussalem.
“Anak-anak, ini ada pengumuman dari Dinas Pendidikan kota Surakarta bahwa buku pelajaran IPS yang kita pakai sementara tidak digunakan dan tidak boleh digunakan. Sekarang kita kumpulkan dulu, belajarnya nanti menunggu mendapatkan buku yang baru dari penerbit edisi revisi,” katanya di hadapan 24 siswa murid kelas 6a.
Usai dikumpulkan, Ustadz Kamal berniat menyerahkan buku-buku tersebut ke penerbit Yudhistira. Pihaknya mengaku dirugikan dengan kejadian tersebut.
“Kita ini sudah menggunakan Yudhistira itu 3 tahun. Nah kita kemarin kecewanya seharusnya Yudhistira yang menginformasikan kita tapi malah yang kita dulu konfirmasi ke sana. Meski dia bertanggung jawab kalau kita minta ditarik,” ucapnya pada Panjimas.
Sebelumnya, kantor distributor Penerbit Yudhistira cabang Solo di wilayah Sumber, Banjarsari, Solo, digeruduk Ormas Islam Soloraya untuk meminta menarik semua buku ajar IPS Kelas 6 SD yang menulis Yerussalem Ibukota Israel pada Rabu (13/12/2017) lalu. Tindakan keras juga dilayangkan Pemkot Solo untuk melarang menggunakan buku tersebut. [SY]