JAKARTA, (Panjimas.com) – Kepergian politisi senior AM Fatwa membuat banyak orang memiliki kesan mendalam. Kecintaan terhadap Indonesia membuat dirinya ikhlas menempuh resiko mengorbankan kebebasannya bahkan nyawanya sekalipun. Setiap rezim berubah menjadi otoriter,
“Pak Fatwa-lah tokoh yang berada paling depan melawan. Dia menjadi ikon perlawan dan sikap kritis terhadap rezim Orde Lama dan Orde Baru.” ungkap anggota DPD, Fahira Idris Kamis, (14/12).
Dia rela tubuhnya didera, jiwanya dibelunggu, dan kebebasannya direnggut demi konsistensinya memihak kebenaran dan menyuarakan suara rakyat yang dizalimi. Dia rela kehilangan sebagian besar umurnya di penjara demi melihat Indonesia menjadi negara besar yang demokratis. Jika bicara konsistensi, keberanian, dan bertanggung jawab, AM Fatwalah orangnya.
“Pak Fatwa, kami rakyat Indonesia berhutang banyak kepada mu. Engkau telah mengajarkan kepada kami apa itu konsistensi, keberanian, dan tanggung jawab. Engkau telah tunjukkan kepada kami bagaimana cara mencintai Indonesia seutuhnya.” tambahya.
Walau ragamu sudah tiada, nama mu terukir abadi dihati kamu. Apa yang telah engkau lakukan akan dicatat dalam tinta emas perjalanan negeri yang besar ini. Beristirahatlah dengan tenang Pak Fatwa, temui penciptamu. Izinkan kami melanjutkan perjuanganmu menjaga Indonesia. [RN]