SOLO (Panjimas.com) – Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) Soloraya turun kejalan memprotes Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyetujui Yerussalem sebagai Ibukota Israel di Bundaran Gladak, Solo, Rabu (13/12/2017).
Ratusan peserta aksi tetap antusias meski guyuran hujan datang. Ustadz Wasid salah satu orator mengatakan bahwa kebencian Yahudi sangat nyata terhadap umat Islam. Untuk itu menurutnya seharusnya negara muslim melakukan pendekatan militer.
“Melawan Yahudi sudah tidak lagi dengan bahasa kecaman, faktanya tidak berlaku bagi Yahudi, termasuk juga Amerika. Mereka dalam hatinya kebenciannya sangat besar yakni menghancurkan umat Islam. Maka yang seharusnya adalah mengirimkan pasukan perang,” katanya.
Sementara itu, Ketua BKLDK Soloraya, Agus Setyawan mengatakan Israel adalah penjajah yang merampas tanah Palestina. Bahkan menurutnya Israel juga tidak berhak atas Tel Aviv yang sebelumnya disebut-sebut sebagai ibukota Israel.
“Israel itu penjajah, jadi Tel aviv itu sebenarnya bukan ibukota Israel apalagi Yerusalem. Al Quds itu milik umat Islam yang menjadi kiblat pertama umat Islam. Selama ini Amerika dan Inggris membantu perampasan Israel” ujarnya.
Agus menilai usaha-usaha yang dilakukan negara muslim selama ini hanya bersifat retoris. Upaya yang dilakukan tidak signifikan bagi pembebasan Palestina, sebab hanya berupa surat protes, kecaman lisan tanpa dibarengi langkah-langkah strategis untuk memukul Israel dan Amerika.
“Kecaman yang dilakukan Presiden Jokowi juga tidak cukup, itu hanya retorika,” tegasnya. [SY]