JAKARTA (Panjimas.com) – Aliansi Masyarakat Kemayoran Bersatu bersama Ormas dan elemen masyarakat di wilayah Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2017) mendatangi Balaikota Gubernur DKI Jakarta untuk melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak kegiatan Djakarta Warehouse Project (DWP).
Djakarta Warehouse Project (DWP) adalah bentuk kegiatan pesta dugem yang menampilkan dan berpenampilan gaya budaya kebarat-baratan (westernisasi) sarat bermuatan kemaksiatan serta jauh dari nilai kultur dan budaya bangsa Indonesia
yang berbudi luhur.
Dalam siaran pers yang diterima Panjimas, Djakarta Warehouse Project (DWP) dengan penyelenggara PT. Ismaya Group
dilaksanakan setiap akhir tahun, dan kini adalah kali ketiga diadakan kembali di wilayah kemayoran.
Ketua Kordinator Aliansi Masyarakat Kemayoran Bersatu, H. M. Furqon, Shi mengatakan, dalam kegiatan dan penyelenggaraan DWP telah terjadi pembiaran dan terindikasi menyediakan Miras, serta tidak terdapat pelarangan tegas terhadap penyalahgunaan Narkoba.
“Bercampur baurnya riuh pesta antara remaja dan remaji dalam joget, gerak dan berpakaian yang mengundang ataupun mengandung erotisme dan pornografi,” kata Furqon.
Dalam kegiatan DWP terdapat peluang besar prilaku sexs bebas dikalangan remaja dan pemuda Indonesia, bahkan cenderung membuka potensi besar akan terjadinya perzinahan dengan adanya fasilitas penyediaan kondom (alat kontrasepsi).
“Bahkan, dalam kegiatan hiburan dan wisata DWP jelas membawa pesan-pesan gaya serta pola hidup yang bertentangan dengan kaedah kehidupan beragama, dan tidak mencerminkan budaya bangsa Indonesia yang beretika, berbudi luhur dengan nilai-nilai Pancasila.”
Sebagai bagian dari rakyat dan generasi muda yang cinta tanah air, Bangsa dan Agama, Aliansi Masyarakat Kemayoran Bersatu bersama Ormas dan elemen masyarakat di wilayah Jakarta Pusat, memberikan ultimatum kepada pihak Pemprov dan Kepolisian agar melarang kegiatan tersebut.
Rusak Moral Generasi Muda
Dikatakan Furqon, generasi muda adalah salah satu objek yang sangat vital dalam mewujudkan bangsa yang kuat, mandiri, disegani dan dihormati bangsa lain. Maka bilamana generasi muda rusak (moral dan etikanya) maka akan rusak dan hancurlah bangsa tersebut.
“Indonesia kaya akan aneka ragam seni dan budaya, perlu dilakukan usaha keras untuk memelihara dan melestatikannya, salah satu caranya adalah dengan memfilter bahkan mencegah nilai budaya asing yang merusak untuk masuk hingga menggerus dan melumat seni dan budaya Indonesia itu sendiri.”
Gubernur terpilih Anies – Sandi, kerap dikenal sebagai satu pemimpin yang dekat dengan para ulama dan selalu mengedepankan kepentingan masyarakat luas. Maka akan sangat disesalkan kepemimpinanya bila membiarkan acara kegiatan Djakarta Warehouse Project (DWP) ini terlaksana.
“Artinya Anies – Sandi sudah tidak lagi menghargai aspirasi masyarakat, menciderai ajaran agama yang diyakini oleh masyarakat banyak, tidak mengindahkan keinginan dan harapan rakyat untuk menjaga dan melestarikan nilai budayanya sendiri.”
Informasi Bahwa pemprov telah memberikan izin kegiatan acara DWP, namun tidak berarti menutup kemungkinan akan adanya lagi pencabutan izin tersebut dengan pertimbangan adanya harapan dan keinginan yang berbeda dari masyarakat luas pada umumnya, dan masyarakat Kemayoran pada khususnya.
Warga Kemayoran tidak rela kampungnya dijadikan sebagai lokasi acara DJakarta Warehouse Project (DWP) yang dinilainya sebagai ajang kemaksiatan. (des)