JAKARTA (Panjimas.com) – Ismar Syafrudin atas nama Warga Negara Indonesia (WNI) melaporkan sejumlah nama yang diduga melakukan provokasi dan persekusi terhadap Ustadz Abdul Somad ke Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat.
Selasa (12/12) Ismar Syafrudin didampingi dua penasehat hukumnya mendatangi Bareskrim Mabes Polri guna melaporkan oknum yang mengklaim mengatasnamakan masyarakat Bali yang diduga melakukan aksi persekusi terhadap Ustadz Abdul Somad.
“Bukan masyarakat Bali, karena tidak semuanya termasuk Raja Bali, beliau sangat luar biasa, tapi oknum lainnya yang mengatasnamakan paling toleran ternyata mereka tidak melakukan perbuatan yang toleran. Masa orang mau menyampaikan ceramah, menghalangi dakwah hanya karena ‘katanya’ orang ini tidak pancasilais, naudzubillah,” kata Ismar Syafrudin di Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2017).
Selain itu, Ismar juga menyebutkan para terduga pelaku tersebut, mereka diantaranya adalah:
- I Gustu Agung Ngurah Harta (Pendiri dan Guru Besar Perguruan Silat Sandhi Murti),
- I Gusti Ngr Arya Wedakarna (Anggota DPD RI Dapil Bali)
- Ketut Ismaya (Sekjend Laskar Bali)
- Jemima Mulyandari
- Gus Yadi alias Agus Priyadi (Ketua Patriot Garda Nusantara (PGN) dan Pemimpin Pondok Pesantren Soko Tunggal Abdurahman Wahid 3 Bali),
- Mocka Jadmika
- Arif (Anggota Perguruan Silat Sandhi Murti).
Tidak hanya itu, Ismar Syafrudin juga melaporkan Ormas Laskar Bali, Garda Nasional Patrioti Indonesia (Ganaspati), Patriot Garda Nusantara, dan Perguruan Silat Sandimurti, yang diduga melakukan aksi persekusi dilapangan terhadap Ustadz Abdul Somad.
Walaupun Ustadz Abdul Somad dan kaum muslimin sudah memafkan tindakan persekusi oknum yang tidak mewakili masyarakat Bali tersebut, Ismar menyebutkan, hukum tetap harus berjalan.
“Kita akan memaafkan secara agama apabila mereka meminta maaf. Tapi secara hukum kita ketahui bersama bahwa hukum tetap berjalan terus. Sebagaimana kita dengar Ustadz Somad sampaikan, ‘silahkan!'” lanjutnya.
Seperti diketahui, Ustadz Abdul Somad mengalami aksi persekusi yang dilakukan oleh oknum yang mengklaim mengatasnamakan masyarakat Bali. Ustadz Somad dicecar dengan kata-kata kasar dan aksi protes yang dilakukan di tempat Ustadz Somad menginap, yakni Hotel Aston, Jalan Gatot Subroto Barat, Denpasar, Bali, pada Jumat (08/12/2017). [DP]