KUALA LUMPUR, (Panjimas.com) – Angkatan Bersenjata Malaysia, Malaysian Armed Forces (ATM) menegaskan kesiapannya untuk menjalankan tugas menanggapi permasalahan yang dihadapi Al-Quds Yerusalem, demikian pernyataan Menteri Pertahanan Hishammuddin Hussein, Sabtu (09/12).
“Kami harus siap menghadapi segala kemungkinan. ATM selalu siap, menunggu instruksi dari pimpinan tertinggi”, dilansir dari kantor berita negara Malaysia “Bernama” mengutip pernyataan Hishammudin Hussein.
“Mari kita berdoa agar perselisihan ini tidak menimbulkan kekacauan,” ujar Hussein menambahkan.
Meskipun mendapat perlawanan dunia internasional, Presiden Amerika Serikat Donald Trump Rabu (06/12) di ruang resepsi diplomatik Gedung Putih tetap bersikukh mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Menurut Trump, Departemen Luar Negeri A.S. telah memulai persiapan untuk memindahkan Kedutaan Israel Washington dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Pergeseran dramatis dalam kebijakan A.S. ini segera memicu gelombang aksi demonstrasi “Day of Rage” di wilayah Palestina, bahkan di berbagai negara seperti Turki, Mesir, Yordania, Aljazair, Irak, Indonesia dan di negara-negara Muslim lainnya.
Pengumuman Trump tersebut juga memicu kecaman keras dari seluruh dunia, termasuk Uni-Afrika, Uni Eropa, Negera Amerika Latin dan PBB.
Selama masa kampanye Pilpres AS lalu, Donald Trump berjanji untuk memindahkan Kedutaan A.S. dari Tel Aviv ke Yerusalem, dan sejak Rabu (06/12) janji itu diwujudkan Trump melalui pernyataanya di ruang Resepsi Diplomatik Gedung Putih.
Yerusalem hingga kini tetap menjadi inti konflik Israel-Palestina selama beberapa dekade, sementara rakyat Palestina tetap memperjuangkan Yerusalem Timur yang diduduki Israel sebagai ibu kota negaranya.[IZ]