JAKARTA, (Panjimas.com) – Rencana akan diadakannya acara Djakarta Warehouse Project (DWP) yang akan dilakasankan dalam waktu dekat ini mendapat penolakan dari banyak pihak. Salah satunya seperti yang disampaikan oleh pihak Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bang Japar.
Adalah Juju Purwantoro, selaku Direktur LBH Bang Japar, yang menilai dan menyatakan untuk menolak diselenggaraannya acara tersebut, karena tidak bermanfaat dan tidak sesuai dengan budaya ketimuran yang dianut bangsa Indonesia serta jauh dari nilai-nilai moral dan agama. Pertunjukkan seperti itu cenderung akan bisa memberikan nuansa dekadensi moral. Serta merupakan karakter tidak mendidik dan menjadi perilaku negatif terutama dampaknya kepada kalangan generasi muda.
Even yang rencananya akan diadakan pada tanggal 15- 16 Desember 2017 itu, juga akan mengundang Disk Jockey (DJ) dari berbagai negara dan akan dikemas secara gala dengan tata ruang, tata cahaya dan aroma musik ala discotik dan hip hop tersebut. Hal ini bisa mendorong generasi muda menjadi generasi berbudaya barat, apatis, rawan terpengaruh narkoba dan pergaulan bebas (sex bebas).
“Kami menghimbau kepada seluruh ormas-ormas yang ada. Serta seluruh LSM dan para aktivis yang peduli kepada nasib generasi muda dan bangsa ini. Untuk melakukan gerakan moral “Penolakan” terhadap event acara yang segera akan dilaksanakan tersebut.”
Menurut LBH Bang Japar adapun, tiket yang akan dijualpun tergolong sangat mahal. Dengan harga minimum 600 ribu rupiah sampai maksimal ada yang diatas 1jt rupiah perorangnya untuk tiket Gold dan VIP. hal ini tentu menjadi catatan tersendiri juga bagi masyarakat saat ini, dengan kondisi ekonomi yang sangat tidak stabil. [ES]