SOLO (Panjimas.com) – Majelis Mujahidin ikut memberikan sikap terhadap kelakuan si murtadin Abraham Ben Moses (52), alias Syaifuddin Ibrahim terkait kasus ujaran kebencian berbau Suku Agama Ras dan Antar golongan (SARA) melalui media sosial Facebook.
“Dia itu sudah berulang kali, Abraham itu sudah lama dia menjadi duri, keluar masuk di masyarakat muslim,” kata Ustadz Shabbarin Syakur, Sekjen Majelis Mujahidin, Solo, Jumat (9/12/2017).
“Maka sangat pantas dia harus dijebloskan penjara,” imbuhnya dengan nada geram.
Terkait aksi misionaris yang gencar memurtadkan umat Islam, Ustadz Shabbarin mengaku pernah mendatangi Dubes Vatikan di Jakarta, untuk uji kebenaran. Dia mengutip Firman Allah, surat Al Baqarah ayat 23 yang menantang agama lain mendatangkan satu surat saja, jika Al Quran dianggap bukan kitab suci dan murni.
“Kita umat Islam harus terus terang, agar tidak menjadi permainan mereka. Kalau perlu semua pendeta-pendeta itu kumpulkan kita ajak debat ilmiyah. Kalau mereka berani kita surati sekarang,” ungkapnya.
Ustadz Shabbarin akan siap meladeni kepada misionaris yang ingin beradu argumentasi ilmiyah kebenaran ajaran.
“Ayo ente semua keluar, uji ini Islam kesalahannya dimana. Jangan sembunyi-sembunyi, sopir taksi didakwakan dengan kebencian. Ini memang Abraham itu sudah lama itu. Padahal anaknya berilmu juga, coba berdebat dengan anaknya,” pungkasnya. [SY]