ISTANBUL, (Panjimas.com) – Ribuan warga Turki turun ke jalan menggelar aksi protes penolakan keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
LSM-LSM dan berbagai organisasi masyarakat sipil, termasuk Asosiasi Pemuda Anatolia (AGD) dan Turkish Youth Foundation (TUGVA), berkumpul di pusat-pusat kota di setiap sudut Turki untuk memprotes langkah pengakuan AS tersebut, dilansir dari Anadolu.
Dengan dipimpin oleh organisasi AGD cabang Istanbul, LSM-LSM serta berbagai elemen masyarakat sipil berdemonstrasi di depan Konsulat Jenderal A.S. di Istanbul.
Massa itu meneriakkan slogan-slogan menentang keputusan Presiden Donald Trump dan kebijakan pemerintahan A.S.
Selain itu Mereka juga mengangkat poster-poster dan spanduk-spanduk yang mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Sementara itu, TUGVA juga mengadakan aksi demonstrasi lainnya di Masjid Fatih di Istanbul. TUGVA menyerukan agar umat Islam untuk bersatu melawan keputusan pemerintahan Trump tersebut.
Aksi protes lainnya juga diadakan di Ankara di depan gedung Kedutaan Besar A.S., di mana sebuah pernyataan aksi dibacakan yang menyebut bahwa krisis Palestina adalah isu mendasar bagi semua umat Islam.
Aksi protes serupa juga diadakan di hampir setiap Provinsi Turki, termasuk Konya, Bursa, Antalya, Mugla, Manisa, Adana, Bartin, Karabuk, Samsun, Yozgat, Malatya, Gaziantep, Kahramanmaras, Sanliurfa, Sirnak dan Diyarbakir.
Pada hari Rabu (06/12), Presiden A.S. Trump mengumumkan keputusannya untuk secara formal mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, meskipun Ia segera mendapat tentangan luas di Timur Tengah.
Pengumuman Trump tersebut memicu kecaman keras dari seluruh dunia, termasuk Turki, Uni Eropa dan PBB.
Selama masa kampanye Pilpres AS lalu, Donald Trump berjanji untuk memindahkan Kedutaan A.S. dari Tel Aviv ke Yerusalem, dan sejak Rabu (06/12) janji itu diwujudkan Trump melalui pernyataanya di ruang Resepsi Diplomatik Gedung Putih.
Yerusalem hingga kini tetap menjadi inti konflik Israel-Palestina selama beberapa dekade, sementara rakyat Palestina tetap memperjuangkan Yerusalem Timur yang diduduki Israel sebagai ibu kota negaranya.[IZ]