SOLO (Panjimas.com) – Aksi Menentang kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mendukung Yerussalem sebagai Ibukota Israel dilakukan Ribuan Umat Islam Soloraya di Bundaran Gladak, Jl Slamet Riyadi, Solo, Jumat (8/12/2017).
Meski sebelumnya hujan mengguyur usai sholat Jumat, namun peserta tak surut menggelar aksi demo tersebut. Justru ketika datang rombongan santri dari Ponpes Al Mukmin dalam kondisi basah kuyup, menambah semangat peserta yang tadinya berteduh langsung berkumpul di bahu jalan Slamet Riyadi.
“Hari Rabu sudah ditabuh Donal Bebek di Palestina, artinya pintu Jihad sudah dibuka, siapkah kita menyambutnya? Siap berangkat? Siap berjihad? Takbir,” teriak orator diatas mobil komando.
Sementara itu, Ustadz Shabbarin Syakur, Sekjen Majelis Mujahidin dalam orasinya menyampaikan sejarah Yahudi selalu membuat keonaran. 14 Abad yang lalu Allah Subhanahu wata’ala sendirilah yang mengusir Yahudi dari bumi Islam.
“14 abad lalu Allah sendiri yang mengusir Yahudi Bani Nadir, maka Allah sendiri nanti yang akan mengusir Bani Israel untuk yang kedua kalinya. Kaum muslimin akan mengepung Yahudi Allah Akbar,” katanya.
Beberapa orang memegang spanduk bertuliskan ‘Trump + Israel = Agressor’ berwarna merah. Orasi pun bergantian dari tokoh elemen umat Islam hingga Ulama dan Ustadz Ponpes di Soloraya.
Aksi yang dimotori Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) itu, meminta pemerintah Indonesia terlibat aktif melobi negara muslim ASEAN dan OKI menekan Amerika Serikat menggagalkan tindakannya.
Aksi berakhir ketika memasuki waktu asar usai ormas Islam menggelar teatrikal pembunuhan Donald Trump yang dilakukan anak Palestina dihadapan peserta demo. Mereka membubarkan diri dengan tertib diikuti himbauan penggalangan dana. [SY]