AMMAN, (Panjimas.com) – Sejumlah warga di beberapa kota di Yordania menggelar aksi demonstrasi pada Rabu malam (06/12) pasca pengumuman Presiden AS Donald Trump untuk secara formal mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Aksi demonstrasi diadakan di kamp Palestina Al-Buqaa di bagian Utara ibukota Amman. Di Kamp Al-Buqaa para pengunjuk rasa meneriakkan pujian dan doa untuk Yerusalem dan Palestina.
Di kota Ma’an di Yordania Selatan, warga turun ke jalan melawan langkah Presiden A.S., demikian menurut situs berita lokal Yordania.
Meskipun cuaca buruk, sejumlah kamp-kamp Palestina di Amman seperti Al-Wahdat dan Hitin juga merespon dengan aksi demonstrasi serupa hanya selang beberapa jam setelah deklarasi Trump di ruang resepsi diplomatik Gedung Putih, Rabu (06/12).
Jordan’s Islamic Movement, Gerakan Islam Yordania menyerukan aksi demonstrasi besar-besaran usai sholat Dzuhur di depan Masjid Al-Husaini di Amman, dikutip dari AA.
Pada hari Rabu (06/12), Presiden A.S. Trump mengumumkan keputusannya untuk secara formal mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, meskipun Ia segera mendapat tentangan luas di Timur Tengah.
Pengumuman Trump tersebut memicu kecaman keras dari seluruh dunia, termasuk Turki, Uni Eropa dan PBB.
Selama masa kampanye Pilpres AS lalu, Donald Trump berjanji untuk memindahkan Kedutaan A.S. dari Tel Aviv ke Yerusalem, dan sejak Rabu (06/12) janji itu diwujudkan Trump melalui pernyataanya di ruang Resepsi Diplomatik Gedung Putih.
Yerusalem hingga kini tetap menjadi inti konflik Israel-Palestina selama beberapa dekade, sementara rakyat Palestina tetap memperjuangkan Yerusalem Timur yang diduduki Israel sebagai ibu kota negaranya.
Sejak pendudukan Israel di Yerusalem pada tahun 1967 sampai tahun 2000, Departemen Wakaf Islam di Yerusalem – yang dikelola oleh pemerintah Yordania – bertanggung jawab penuh atas kompleks Masjid Al-Aqsa – Wakaf Islam juga bertugas mengatur kunjungan non-muslim ke Al-Aqsa.[IZ]