BANTUL, (Panjimas.com) – Di saat umat merayakan hari persatuan umat Islam bertepatan 1 tahun Reuni 212 di Monas, Jakarta, Front Pembela Islam (FPI) Klaten memilih meringankan saudaranya di Bantul yang terkena musibah korban banjir pada Selasa (28/11/2017) lalu.
Suyadi Abu Fatih, ketua FPI Klaten terjun langsung bersama 15 anggotanya ke Dusun Wunut, RT 4 Sriharjo, Imogiri, Bantul. Mendapati kondisi parah Desa tersebut di hari pertama, sempat terbesit bakal tidak bisa berangkat bergabung dengan umat Islam di Jakarta. Hingga hari ketiga pada Sabtu (2/12/2017), FPI Klaten masih bertahan di Posko Relawan Banjir Bantul.
“Di hari yang ke 3 ini kami di Bantul tidak bisa berangkat ke Monas untuk Reuni Akbar 212 karena mendapat amanah membuat Posko Relawan Banjir di Bantul,” kata Abu Fatih tampak sedih.
Menurut Abu Fatih, rumah warga kebanyakan terendam banjir lebih dari 2 meter. Alhasil, endapan lumpur mencapai ketinggian 50 centimeter.
“Kemarin kami berbagi makan siang kepada warga, kami lanjutkan evakuasi lumpur dan bersih-bersih Jodikromo (95) yang hanya tinggal bersama anaknya pak Saya (62),” imbuhnya.Untuk itu, FPI Klaten menghimbau umat Islam yang ingin meringankan beban saudaranya yang terkena musibah banjir dengan ikut mendonasikan hartanya lewat FPI dan HILMI Klaten.
“Donasi bisa lewat kami FPI dan HILMI Klaten tanggap Bencana Banjir/Longsor di Klaten, DIY dan sekitarnya berupa pakai layak pakai, selimut, air minum, mie insan, sembako, obat. Pengumpulan donasi bisa langsung menghubungi Ustadz Andi Sektiyanto 085643545997,” pungkasnya. [SY]