SOLO, (Panjimas.com) – Ketua Komisi VIII DPR RI, Ali Taher Parasong meneteskan air mata saat mengenang masa susah di Muhammadiyah. Dihadapan ratusan jamaah Tablig Akbar Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah (PAKYM) dia mengisahkan pengorbanan Muhammadiyah yang telah ia rasakan.
“Saya ini disekolahkan oleh Panti Asuhan Muhammadiyah Slipi, ibu saya sudah meninggal. Saya di asuh Ibu Yasin, Muhammadiyah tidak meminta apa-apa dari saya,” kata mualaf Katholik asal Flores, NTT itu, Ahad (3/12/2017).
Ali Taher berurai air mata mengenang ibu Asuhnya di Panti Muhammadiyah. Dia ingat pesannya yang hanya meminta berbakti kepada masyarakat dalam rangka beribadah kepada Allah.
“Mamak yang mengasuh saya berpesan, kamu ke masyarakat berbaktilah, dalam rangka beribadah kepada Allah, nggak ada pesan lain. Jadikanlah Muhammadiyah jalan surga bagimu nak,” ucapnya sesenggukan.
“Menjadi sumbu penerang bagi umat manusia. Dimana pun kamu berada sebagai anak Muhammadiyah dari yatim piatu ‘Aisyiah. Jagalah dirimu, kiprahkqn hatimu, sabarkan dirimu, bawa agamamu, itu prasangka pertama ‘Aisyiah. Oleh karena itu saya tidak bisa dipisahkan dengan Muhammadiyah,” tandas Pembina Mualaf Papua itu. [SY]