JAKARTA, (Panjimas.com) – Bersatunya umat Islam Indonesia dalam satu sikap dan gerak adalah impian seluruh komponen umat selama puluhan tahun sejak Indonesia merdeka. Perpecahan dan hilangnya kekuatan umat Islam sejak Orde Lama hingga Era Reformasi ini hampir-hampir tidak menyisakan harapan.
Bersatunya jutaan umat yang berdatangan dari seluruh penjuru wilayah tanah air dalam aksi super damai 212 di Monas, Jumat 2 Desember 2016 lalu telah menghentak kesadaran umat Islam Indonesia bahwa kita bisa bersatu.
“Dengan kesadaran akan kewajiban bela Allah, bela Rasul, bela Al-Qur’an yang telah dihinakan oleh penista agama atas keberadaan Quran Surat Al-Maidah 51 yang menjelaskan syariat Allah yang Maha Kuasa dalam hal kepemimpinan,” kata KH. Muhammad Al Khaththat di Wisma PHI, Cempaka Putih, Jakarta, Jum’at (1/12/2017).
Dalam acara konferensi pers yang digelar di Walhi PHI, Cempaka Putih, Jakarta, pada hari Jum’at (1/12/2017), menurut KH. Muhammad Al Khaththath Aksi Bela Islam Super Damai di Monas, pada 2 Desember 2016 telah menginspirasi giroh umat untuk berjuang membela agama Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam berbagai bidang kehidupan.
“Oleh karena itu, hari ini kita akan mengadakan Reuni 212, pada 2 Desember 2017 besok dalam rangka mensyukuri nikmat bersatunya umat Islam dalam aksi 212 yang fenomenal itu,” ungkapnya.
Rencananya, tema yang akan diangkat ialah mensyukuri nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan merawat energi Al Maidah 51 untuk kebangkitan umat demi kejayaan NKRI.
Oleh karenanya, panitia pelaksana yang merupakan gabungan dari para aktivis berbagai organisasi Islam seperti FPI, FUI, GNPF Ulama, GMJ, Bang Japar, Parmusi, PPMI, PA 212, dan lain-lain mengajak semua pihak berpartisipasi dalam acara Reuni Akbar 212 yang insya Allah akan diselenggarakan di Monas.
“Di mulai dengan tahajud dan Subuh berjamaah pukul 03.00 WIB dilanjutkan dengan dzikir, doa, tilawah, maulid, tausiah, hingga pukul 10.00 WIB.” Pungkasnya. [DP]