SOLO, (Panjimas.com) – Umat Islam Soloraya berangkat menuju Reuni 212 ke Monas Jakarta. Upacara pelepasan diikuti ratusan elemen dan ormas Islam Soloraya bersama ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Ustadz Muinudinillah Basir di area Pom Bensin Jongke, Laweyan, Solo, Jumat (1/12/2017).
Kali ini, sekitar 50 Bus diberangkatkan untuk menyambut seruan GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) Ulama untuk menjaga semangat ukhuwah Islamiyyah dan energi 212.
Humas DSKS, Endro Sudarsono mengatakan niatan menyambut Reuni 212 untuk menggalang persatuan bangsa.
“Ini ada FKAM, LUIS, KPM, FOSAM, AL HUDA, AUIK, dan elemen dari kota lain, kurang lebih sekitar 2 ribuan orang. Ini kita harapkan menggalang persatuan bangsa menjadi modal awal kesatuan bangsa,” katanya.
Lebih lanjut, Nurhadi Wasono, koordinator Elmusa (Elemen Muslim Surakarta) menjelaskan pentingnya persatuan. Dia menegaskan bahwa di Solo telah mengawali persatuan itu, dengan bukti Resolusi Solo beberapa waktu lalu.
“Energi ini merupakan satu kebangkitan umat, Reuni 212 ini amunisi yang hebat, umat Islam taat Ulama, umat Islam menjaga kedamaian, menjaga persatuan,” ucapnya.
Sementara itu, Ustadz Muin mengungkapkan bahwa umat Islam harus kembali kepada jati dirinya sendiri. Usaha memecah-belah umat Islam hari ini telah gencar untuk merongrong persatuan. Dia menegaskan tujuan Reuni 212 adalah mempersatukan umat Islam dan bangsa Indonesia dalam menjaga keutuhan NKRI.
“Indonesia adalah negara mandiri, bukan tergantung dengan negara lain. Untuk itu ada gelombang kebijakan yang melenceng harus kita sikapi. Lewat Reuni 212, dari situlah kebersamaan kita. Di Jakarta berkumpul berbagai macam cara pandang agama akan disatukan dalam aqidah Islam dan cara pandang muslimin untuk mencegah usaha memecah-belah kaum muslimin,” tuturnya. [SY]