JAKARTA (Panjimas.com) – Malam nanti, Kamis (30/11/2017) Presidium 212 akan menggelar Kongres Nasional Alumni 212 di Wisma PHI (Persaudaraan Haji Indonesia), Jl. Cempaka Putih Tengah No. 30, Jakarta Pusat, atau tepatnya di samping rumah sakit Islam Jakarta. Kongres akan dilaksanakan hingga esok hari, Jum’at (1/11). Dilanjutkan dengan Maulid Agung dan Reuni Akbar Alumni 212 di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta.
Dalam Kongres Nasional Alumni 212 akan diisi dengan oleh beberapa rangkaian kegiatan, seperti pemberian Award kepada sejumlah tokoh pembela Islam, diskusi berbagai masalah kebangsaan serta perumusan yang dirancang dalam bentuk pernyataan ”Maklumat Jakarta“.
Target kegiatan Kongres Nasional ini adalah memaksimalkan potensi dan kontribusi positif umat Islam Indonesia dalam rangka percepatan penyelesaian permasalahan bangsa dan negara dalam rangka tercapainya cita-cita Proklamasi kemerdekaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kongres Nasional Alumni 212 juga memaparkan 13 nama ulama, tokoh dan aktivis Islam yang dikriminalisasi untuk diberikan penghargaan (Award). Urutan pertama disebut Imam Besar Umat Islam Habib Rizieq Shihab (status hukum tersangka), Ustadz Muhammad Al Khaththath (Wajib Lapor), Ustadz Alfian Tanjung (terdakwa – dipenjara), Buni Yani (terpidana – naik banding), Sri Bintang Pamungkas (Tersangka – dipenjara –wajib lapor), Rijal Kobar (Terpidana – Dipenjara – Bebas).
Juga disebut, Jamran (Terpidana –Dipenjara –Bebas), Rachmawati Soekarno Putri (Sempat Ditahan – Tersangka), Kivlan Zein (Sempat Ditahan – Tersangka), Adytyawarman (Sempat Ditahan – Tersangka), Ratna Sarumpaet (Sempat Ditahan – Tersangka), Ahmad Dhani (Sempat Ditahan – Tersangka), Eko Sancoyo (Sempat Ditahan – Tersangka).
Beberapa rangkaian diskusi keumatan juga digelar dalam Kongres Nasional Alumni 212, bertema “Pererat Ukhuwah Menuju Kebangkitan Islam di Indonesia.” Narasumber yang dihadirkan pada Kamis (30/11) malam nanti, yakni: K.H. Ma’ruf Amin (Peran dan Fungsi Ukhuwah Islamiyah sebagai Kekuatan Dakwah); Prof. Dr. H. Muhammad Amien Rais (Gerakan Umat Islam sebagai kekuatan ulama menjaga kedaulatan Indonesia); H. Muhammad Ismail Yusanto (Posisi Strategis Ukhuwah Islam di Indonesia menuju negara yang baldatun warabbun ghafur); KH. Muhammad Maksum Bondowoso (Konsolidasi umat Islam dalam menjaga keutuhan NKRI).
Keesokan harinya, Jum’at (1/11), diskusi akan dilanjutkan dengan bidang ekonomi (Thema : Krisis Ekonomi Negara dan solusinya). Narasumber yang dihadirkan diantaranya: Prof. Dr. Didin Hafldhuddin M.Sc (Kedudukan Ekonomi Syariah dalam sistem perekonomian Indonesia); Dr. Ichsanuddin Noorsy B.Sc., SH., M.Si. (Neraca dan Posisi keuangan Negara dalam jeratan krisis hutang luar negeri); Ir.Marwan Batubara, M.Sc (Penjualan BUMN sebagai kebijakan yang kontra produktif“.
Sesi kedua, berlanjur Diskusi Hukum dan Politik dengan thema “Kedudukan Indonesia sebagai Negara hukum dalam percaturan politik lokal dan global”. Narasumber yang dihadirkan adalah Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, SH., M.Sc. (Kelemahan materi muatan konstitusi dalam sistem totanegara di Indonesia dan solusinya); Dr. Eggi Sudjana SH., M.Si (Dari Negara hukum menuju Negara kekuasaan dan konsekwensi politiknya); Prof. Dr. Salim Said (Strategi Politik Indonesia dalam kancah Proxy War).
Di akhir acara, Kongres Nasional Alumni 212 akan menyampaikan aspirasi peserta berkaitan dengan kesepakatan atas “Maklumat Jakarta” (hasil Kongres dan pembahasan konsolidasi dan penetapan strategi maksimalisasi kekuatan umat Islam). (des)