SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Sehari semalam Soloraya diguyur hujan, menyebabkan beberapa wilayah tergenang banjir. Bahkan air masuk rumah warga hingga mencapai 2 meter.
Dari pantauan Panjimas, Desa Mojo Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo terdapat ratusan rumah terendam banjir. Beberapa warga memilih mengungsi ke kantor Kecamatan Grogol dan sebagian membuat tenda di tanggul sungai Bengawan Solo.
Pangadi, Ketua RT 02/5, Kadokan, Grogol, Sukoharjo mengatakan bahwa wilayahnya memang rawan banjir. Meski demikian, dia dan warga enggan pindah tempat sebab pemerintah telah membuat Stasiun pompa banjir Joyotakan yang cukup membantu mengurangi debit air yang disalurkan ke sungai Bengawan Solo.
“Ini tadi jam 7 malah mulai naik airnya. Tapi sekarang sudah surut. Kalau nanti hujan lebat seperti kemarin kita juga nggak tahu kalau bakal naik lagi,” ucapnya, Rabu (29/11/2017).
Sementara itu, Teguh salah satu warga Plalan yang sejak 1994 tinggal di Wilayah tersebut baru merasakan kebanjiran pada tahun 2007. Menurutnya banjir kali ini tidak sebesar yang dia alami pertama kali.
“Lha kemarin hujan juga lebat hampir seharian penuh. Air masuk rumah sekitar pagi Shubuh tadi setinggi lutut. Dulu tahun 2007 air masuk setinggi dada saya,” katanya saat mengungsi di Masjid Hafshoh desa setempat.
Hal serupa juga dialami warga Ngasinan Kwarasan Kecamatan Grogol, ketinggian air ditempat tersebut setinggi orang lutut dewasa.
Beberapa warga terpaksa mengungsi di tempat yang lebih tinggi diantaranya di Masjid An Nur. [SY]