RIYADH, (Panjimas.com) – Seorang anggota senior oposisi Suriah baru-baru ini menegaskan bahwa pihaknya “serius” dalam membentuk badan pemerintahan transisi tanpa keterlibatan pemimpin rezim, Bashar al-Assad.
“Oposisi Suriah serius membentuk Badan Pemerintahan Transisi, Transitional Governing Body (TGB) tanpa pemimpin rezim, Bashar al-Assad,” ujar Nasr al-Hariri, Ketua Delegasi Oposisi Suriah, Komite Negosiasi Tinggi, High Negotiations Committee (HNC), saat berbicara kepada para wartawan .
Pernyataan Hariri disampaikan Jumat malam (24/11) di ibukota Saudi, Riyadh, setelah dirinya terpilih sebagai juru runding utama untuk Koalisi Nasional Suriah menjelang perundingan damai konflik Suriah di Jenewa, Swiss.
Nasr al-Hariri menyerukan PBB untuk mengawasi setiap pembicaraan dalam rangka menyelesaikan konflik di Suriah yang telah berlangsung tujuh tahun lamanya itu.
“Perundingan mendatang di Jenewa harus berlangsung tepat dan serius, sekaligus mengikuti agenda yang jelas,” pungkas Hariri, dikutip dari AA.
Dirinya mendesak semua pihak untuk “menempatkan semua masalah di meja perundingan”.
Sebanyak 36 anggota High Negotiations Committee (HNC) akan menghadiri perundingan perdamaian Suriah di Jenewa pekan depan.
Pada hari Rabu 22/11), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Hassan Rouhani di kota Sochi di Laut Hitam untuk membahas konflik Suriah.
Dalam pertemuan Sochi pekan lalu, Erdogan-Putin-Rouhani sepakat untuk menggelar sebuah kongres kelompok-kelompok Suriah untuk memajukan solusi politik bagi negara yang dilanda perang tersebut.[IZ]