JAKARTA, (Panjimas.com) – Menyikapi pelarangan dan pembubaran pengajian, Ustadz Felix Siauw menceritakan bahwa Muhammad Natsir dan Buya Hamka pun mengalami hal serupa.
“Natsir saja ditangkap atas tuduhan pembangkang. Padahal Muhammad Natsir dua kali menyelamatkan NKRI dengan mosi integralnya agar Indonesia tetap bersatu,” ujar Felix Siauw.
“Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya.” [QS. Ash-Shaff (61) : 8].
Lebih lanjut, ia mengatakan, Buya Hamka yang jasanya atas bangsa Indonesia dan umat Islam tak terhitung saja dituduh sebagai pengkhianat negara.
“Para ulama terdahulu pun dituduh sebagai pembangkang, pengkhianat negara,” katanya.
15 Tahun Berdakwah tidak Masalah
Ustadz Felix Siauw mengatakan bahwa selama ia masuk Islam, 15 tahun yang lalu, tiga pekan kemudian ia langsung berdakwah. Menurutnya, dakwah adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim.
“Berdakwah dari 15 tahun lalu tidak pernah ada masaalah, tetapi sejak rezim ini berkuasa tiba-tiba ada masalah” kata Ustadz Felix.
Kalau pun tuduhan anti pancasila dan anti NKRI itu benar, lanjutnya, kenapa baru sekarang? “Kenapa MUI tidak bicara kepada saya? Padahal, MUI yang paling berhak dari siapapun karena mengetahui Al Quran dan sunnah lebih dari siapapun,” tambahnya.
Namun demikian, Ustadz Felix tidak pilih pusing untuk lebih memikirkan hal itu, karena pelarangan dan pembubaran pengajian itu merupakan sebuah konsekwensi dari dakwah Islam.
“Itu adalah konsekwensi dari dakwah,” pungkasnya. [DP]