SUKOHARJO (Panjimas.com) – Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Al Masyhari menilai terminologi KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) yang digunakan pemerintah pada kelompok militer di Papua, jauh lebih tepat disebut sebagai kelompok separatis.
“Saya kurang sepakat dengan terminoligi KKB. Saya melihat ini upaya sparatis,” ujarnya pada Panjimas usai menghadiri seminar internasional di STIM Ngruki, Grogol, Sukoharjo, Ahad (26/11/2017).
Bahkan kata dia aksi kelompok di papua pantas disebut sebagai teroris. Pasalnya mereka telah menebar teror kepada masyrakat. Terlebih menggalang dukungan dari dalam negeri dan luar negeri.
“Saya melihat ini upaya sparatis sebab mereka menggalang dukungan dari asing dan juga melakukan teror kepada seribu lebih orang,” imbuhnya.
Albdul kharis mengatakan pihaknya akan segera menggelar rapat dengan panglima TNI dan menteri pertahanan. Persolan di Papua menjadi poin penting yang akan dibahas.
“Saya kira masyrakat bisa menilai apakah penyebutan KKB itu politis atau tidak,” pungkasnya. [SY]