JAKARTA (Panjimas.com) – Aksi Bela Islam 212 yang fenomenal itu telah membawa kemenangan bagi umat Islam. Kemenangan itu diantaranya, telah menggiring dan memasukkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok ke dalam penjara.
“Itu luar biasa,” kata Ustadz Bernard Abdul Jabbar dalam Konferensi Pers di Kongres Nasional Alumni 212 di Masjid Sunda Kelapa, Ahad (25/11/2017) siang.
Kemenangan yang kedua, lanjut Ustadz Bernard, adalah terpilihnya Gubernur Muslim pilihan umat Islam, yang tentunya didukung oleh para ulama dan aktivis Islam dari berbagai penjuru Indonesia. “Ini juga patut disyukuri,” tandas Ustadz Bernard.
Dalam rangka merawat Energi Al Maidah 51 untuk Kebangkitan Umat demi kejayaan NKRI, Presidium Alumni 212 menggelar Kongres Nasional Alumni 212, bertempat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, pada tanggal 30 November – 1 Desember 2017.
Setelah menggelar Kongres, esok harinya dilanjutkan dengan Maulid Agung dan Reuni Akbar Alumni 212, Sabtu 2 Desember 2017. Dalam reuni tersebut, akan diawali dengan shalat Subuh berjamaah di Monumen Nasional, dilanjutkan dzikir, tausyiah dan konsolidasi dan doa untuk Negeri.
“Jika sebelumnya, Ahok jadi musuh bersama umat Islam, kini giliran Victor Laiskodat yang beberapa waktu lalu melontarkan pidato provokatif dan ujaran kebencian di Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa 1 Agustus 2017.
Kemudian video itu menjadi viral di media sosial. Situasi politik pun kembali memanas,” tegas Ustadz Bernard.
Dijadwalkan, Pembukaan Kongres Nasional Alumni 212 akan dimulai pukul 19.30 WIB. Kongres yang akan dihadiri sekitar 500 peserta tersebut akan dibuka oleh Amien Rais yang juga Penasihat Presidium Alumni 212.
Kongres Nasional Alumni 212 akan membahas dan menyikapi kondisi politik, sosial, hukum dan berbagai perkembangan terkini di Indonesia saat ini. Rencananya, akan menghadirkan Hendrajit (pengamat politik), Salim Said (pengamat militer), Ichsanuddin Noorsy (pengamat ekonomi), Fuad Bawazir (politisi), Yusril Ihza Mahendra (pengamat Hukum dan Tata Negara) dan tokoh lainnya.
“Kami juga mengundang Presiden dan para pejabat lainnya. Karena tak dipungkiri, Pak Jokowi juga bagian dari Alumni 212 ketika itu. Entah beliau hadir atau tidak, yang penting kita sudah mengundangnya. Kami juga mengundang sejumlah ormas Islam, termasuk NU, bahkan Banser. Ustadz Abdul Shomad dan Gus Nur pun kita undang,” kata Ustadz Bernard.
Dipenghujung acara, akan dibacakan Maklumat Kebangsaan atau sikap politik Presidium Alumni 212, diantaranya menyikap
Perpu Ormas, kasus hukum Buni Yani, Ustadz Alfian Tanjung dan Imam Besar Habib Rizieq Syihab. “Kami tetap kritisi pemerintah, termasuk kriminalisasi terhadap ulama dan para aktivis Islam lainnya,” tandas Ustadz Bernard. (des)