DENPASAR, (Panjimas.com) – Wahdah Islamiyah Bali menggelar tabligh akbar bertajuk “Menjalin Persatuan dalam Perbedaan” Ahad (26/11/2017). Acara bertempat di Masjid Baitul Makmur, Denpasar, Bali.
Ustadz Zaitun Rasmin menyampaikan bahwa salah satu cara menjaga iman adalah dengan memelihara persaudaraan dan persatuan. Sebab, persaudaraan dan persatuan adalah bagian dari iman.
Wasekjen MUI Pusat ini menyatakan banyak alasan mengapa kita mesti bersatu. Salah satunya, karena kita akan lemah jika sendirian dan sebaliknya, akan menjadi kuat jika bersatu. Begitulah sifat iman menurut beliau.
Perbedaan yang ada tidak boleh menjadi penghalang untuk saling bersaudara dan bersatu. Kita adalah umat yang telah Allah tetapkan sebagai saudara, sepanjang kita beragama Islam. Meskipun berbeda mazhab, organisasi, suku, warna kulit, bahasa, dll.
Menurut ketua ulama dan dai Asia Tenggara ini, iman akan melahirkan persaudaraan, dan persaudaraan akan menghasilkan kekuatan jika sesama muslim saling menolong. “Dengan iman yang ada pada setiap mukmin, akan mendorong satu sama lain saling menasihati dan saling menolong”.
Dalam hal menolong orang lain, tidak hanya menolong ketika ada yang terzalimi, tapi juga harus menolong orang yang menzalimi. Caranya dengan menasihatinya agar tidak berhenti dari kezaliman tersebut.
Dalam hal menjaga keharmonisan persaudaraan ini, kita memerlukan ketegasan agar kezaliman tidak berlanjut. Sekali lagi, menurut beliau, tujuan utamanya adalah untuk menghentikan kezaliman. Bukan untuk menyakiti sesama saudara.
Kajian berlangsung khidmat hingga akhir dengan jamaah yang membeludak. Masjid Baitul Makmur ini terkenal dengan jamaah shalat subuhnya terbanyak lebih dari 1000 orang jamaah setiap hari. [RN]