KAIRO, (Panjimas.com) – Total korban tewas akibat bom yang meledak di luar sebuah Masjid di kota Al-Arish di Semenanjung Sinai Utara meningkat menjadi 85 jiwa, menurut sumber pejabat keamanan setempat.
“Jumlah korban yang menjadi martir dalam insiden teroris Al-Arish telah meningkat menjadi 85 orang dan 75 lainnya terluka,” ujar kantor berita Middle East News Agency mengutip sumber keamanan yang berbicara secara anonim.
Ledakan bom mematikan itu dilaporkan terjadi di luar sebuah Masjid di kawasan Al-Rawda, usai Sholat Jumat.
Menurut sumber yang sama, Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi berencana mengadakan pertemuan darurat Komite Keamanan Kabinet, sore ini.
Pertemuan tersebut, juga akan dihadiri oleh Menteri Pertahanan dan Menteri Dalam Negeri serta Kepala Direktorat Intelijen Umum Mesir.
Dalam pernyataan persnya, pejabat keamanan Sinai Utara mengatakan ambulans telah dilarikan ke lokasi ledakan, yang sejak saat itu lokasi kejadian telah ditutup sepenuhnya.
Menurut sumber keamanan setempat, sekelompok bersenjata tak dikenal telah melepaskan tembakan ke area tersebut segera setelah bom meledak.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden pemboman tersebut.
Sinai tetap menjadi pusat pemberontakan kelompok militan sejak pertengahan 2013, ketika Mohamed Morsi – presiden pertama yang dipilih secara bebas oleh Presiden dan pemimpin Ikhwanul Muslimin – digulingkan dalam sebuah kudeta militer.
Sejak saat itu, ratusan personil keamanan Mesir tewas dalam serangan-serangan militan di semenanjung yang bergejolak.
Pasukan keamanan Mesir, sementara itu, terus melakukan kampanye sengit – melibatkan unsur-unsur polisi dan tentara – melawan apa yang mereka gambarkan sebagai “kelompok teroris” Sinai.
Situasi kekacauan sebagian besar terjadi di Semenanjung Sinai Utara, namun serangan sporadis juga terjadi di daratan, termasuk ibukota Kairo.[IZ]