KHARTOUM, (Panjimas.com) – Sudan Senin (20/11) awal pekan ini meluncurkan serangkaian kebijakan ekonomi dan keuangan yang bertujuan untuk menghentikan penurunan tajam dalam nilai mata uang lokal terhadap dolar A.S.
Setelah pertemuan tingkat tinggi yang dipimpin oleh Presiden Omar al-Bashir, pejabat pemerintah mengancam akan menindak para spekulan mata uang pasar gelap yang “merusak ekonomi nasional, mendanai terorisme dan melakukan pencucian uang”.
Ancaman yang diberlakukan bahkan bisa mengakibatkan hukuman mati.
Jaksa Agung Omer Ahmed Mohamed mengatakan kepada para wartawan setelah pertemuan tingkat tinggi pemerintahan, bahwa pihaknya “tidak akan mentolerir” kegiatan yang mengancam perekonomian nasional.
Tak lama kemudian, Menteri Keuangan Mohamed Osman al-Rikabi mengumumkan sebuah rentetan kebijakan baru yang seolah-olah ditujukan untuk menopang mata uang pound Sudan melawan dollar AS.
Langkah-langkah ekonomi tersebut mencakup pembentukan mekanisme untuk mengendalikan arus mata uang keras di luar negeri, memerangi penyelundupan emas dan komoditas-komoditas berharga lainnya ke luar negeri dan membatasi perjalanan para pejabat ke luar negeri.
Nilai mata uang Sudan menurun tajam terhadap dolar AS dalam beberapa pekan terakhir, meskipun terjadi pengangkatan pada Oktober, setelah sanksi AS yang berlangsung lama terhadap Sudan. [IZ]