JAKARTA, (Panjimas.com) – Gerakan Rakyat Jakarta Utara bekerjasama dengan DKM Masjid Jami’ An-Nashru menggelar konsolidasi bersama beberapa pimpinan ormas Islam, organisasi pemuda, dan majlis ta’lim di Masjid Jami’ An Nashru’, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (23/11/2017)
Konsolidasi terpaksa digelar lantaran adanya penolakan yang dilakukan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) atas Tabligh Akbar di Masjid Jami’ An Nashru yang berencana menghadirkan Ustadz Felix Siauw sebagai pembicara.
Ketua DKM Masjid Jami’ An Nashru sekaligus Ketua Panitia Tabligh Akbar, Ustadz Arkom Santoso dalam pembukaan acara mengatakan bahwa permasalahan terkait penolakan tabligh akbar sudah selesai.
Hal serupa disampaikan Kapolsek Cilincing, Ali Zusron menjelaskan bahwa pada hari Rabu (22/11) panitia tabligh akbar bersama ormas Islam termasuk di antaranya GP Ansor telah melakukan pertemuan di Masjid Jami’ An Nashru guna menyelesaikan permasalahan.
“Intinya dalam pertemuan itu semua sepakat tidak ada masalah lagi dan pengajian tetap dilaksanakan sesuai jadwal,” kata Ali Zusron di Masjid Jami’ An Nashru, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (23/11/2017).
Namun, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Jakarta Utara, Muhammad Iqbal mengatakan, kami tidak ingin kejadian serupa terjadi di Jakarta Utara.
“Karena perbedaan adalah sunnatullah,” tuturnya.
Didukung Ketua DKM Masjid Jami’ An Nashru’ sekaligus Ketua Panitia Tabligh Akbar, Ustadz Arkom Santoso bersama pimpinan ormas Islam lainnya, konsolidasi pada hari Kamis (23/11/2017) menghasilkan kesepakatan bersama.
Dalam poin pertama pada kesepakatan bersama yang dibacakan oleh Ketua Laskar Priok, Hendraning Cipta menyebutkan bahwa karena kebebasan berserikat dan berkumpul dijamin UUD, (maka) tidak ada lembaga atau perorangan yang boleh melarang dan mengintimidasi tabligh akbar termasuk GP Ansor yang meminta Ustadz Felix Siauw untuk menandatangani surat pernyataan dan sejenisnya.
“Kami akan senantiasa mengawal bahwa demokrasi dapat dijalankan dengan rasa aman dan tanpa ancaman dari pihak manapun,” sambung Hendra di Masjid Jamk’ An Nashru’, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (23/11/2017).
Jakarta Utara adalah wilayah yang selama ini selalu menjaga harmonisasi umat beragama suku bangsa yang ada di negara Indonesia. “Kami akan menjaga persatuan kesatuan dan memelihara harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara” pungkasnya.
Selain itu, Sekretaris Forum Betawi Rempug (FBR) Jakarta Utara Rozak menegaskan, FBR siap berada di garda terdepan untuk menjaga wilayah Jakarta Utara.
“Apapun yang merusak ketentraman dan keamanan Jakarta Utara, FBR siap menjadi garda terdepan. Kami mendukung kawan-kawan yang menjaga ulamanya,” tegas Rozak.
Untuk diketahui, acara konsolidasi tersebut pun didukung oleh lebih dari 15 organisasi masyarakat di antaranya: Pemuda Pancasila, PCNU, Kobar, Laskar Priok, Laskar Kramat Luar Batang, Muhammadiyah Jakarta Utara, Kahmi Jakarta Utara, FPI, LPI Jakarta Utara, BPPKB Jakarta Utara, Bang Japar Jakarta Utara, Laskar Koja, Ukhuwah Jakarta Utara, Mujahidin, Gerkaan Pribumi Indonesia, Garda Elang Muda, Pemburu Maut, Gerakan Peduli Pribumi, dan lain-lain. [DP]