YERUSALEM, (Panjimas.com) – Polisi Israel Senin (20/11) lalu menangkap puluhan Yahudi UItra-Ortodoks karena mereka memprotes pemenjaraan anggota komunitas Yahudi yang menolak wajib militer, menurut Harian Israel Yedioth Ahronoth.
Menurut laman Yedioth Ahronoth dan media Israel lainnya, aksi demonstrasi Yahudi Ortodoks tersebut, dimulai Senin siang di Yerusalem dan ibu kota Tel Aviv.
Aksi demonstrasi penolakan terhadap wajib militer Israel itu dihadiri oleh ratusan pengunjuk rasa Yahudi Ortodoks.
“Pengunjuk rasa … mencoba memblokir ‘Highway 4’ Jalan Raya 4 [jalan utama di Tel Aviv] di daerah Bnei Brak, namun Polisi menyambut mereka dengan pasukannya dan tembakan ‘water canon’,” menurut Yedioth Ahronoth.
Komunitas Yahudi Ultra-Ortodoks telah lama dibebaskan dari wajib militer yang harus dilakukan oleh semua warga Israel lainnya.
Pada bulan September lalu, bagaimanapun, Mahkamah Agung Israel membatalkan pengecualian ini, namun kemudian menunda pelaksanaan putusan tersebut selama satu tahun.
Orang-orang Yahudi ortodoks di Israel umumnya tinggal di lingkungan mereka sendiri, sementara anak-anak mereka hanya menghadiri sekolah-sekolah khusus agama.[IZ]