JAKARTA, (Panjimas.com) – Satu persatu janji kerja Anies-Sandi pada saat kampanye mulai dipenuhi. Kali ini komitmen membangun kualitas sumber daya manusia Jakarta lewat pendidikan dan memuliakan guru, diwujudkan dengan menggelontorkan alokasi dana khusus untuk untuk perbaikan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD) di Jakarta pada 2018 mendatang. Selain akan menanggung kesejahteraan guru PAUD, alokasi dana khusus dari APBD ini juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas (sarana prasarana) PAUD di seluruh Jakarta.
‘Bagi saya ini terobosan dan sejarah baru karena selama ini tidak ada alokasi dana khusus dari APBD DKI Jakarta buat guru PAUD maupun bagi sarana dan prasarana PAUD itu sendiri. Saya berharap dengan kebijakan ini kita bisa mewujudkan program ‘satu kampung satu PAUD’ di Jakarta,” ujar Senator Jakarta Fahira Idris, di Jakarta (20/11).
Fahira yang juga Ketua Komite III DPD RI yang membidangi pendidikan ini, mengungkapkan, program ‘satu kampung satu PAUD’ akan menjamin setiap anak usia dini di Jakarta terutama di kampung-kampung bisa ‘menikmati’ PAUD yang berkualitas. Fahira berharap, kampung-kampung padat dan kumuh di Jakarta menjadi prioritas program ‘satu kampung satu PAUD’ ini.
Selain itu, lanjut Fahira, jumlah PAUD (Taman Kanak-Kanak; Kelompok Bermain, Taman Pendidikan Alquran; dan Satuan PAUD Sejenis) di Jakarta yang diperkirakan berjumlah 3.500 lebih dianggap masih belum cukup untuk menjamin semua anak di Jakarta menikmati PAUD. Oleh karena itu, alokasi anggaran khusus untuk PAUD diharapkan juga bisa digunakan untuk membantu pembangunan PAUD-PAUD baru di Jakarta.
“Kampung yang sudah punya PAUD ditingkatkan baik kualitas dan kuantitas tenaga pengajar serta sarana dan prasarananya. Sementara, kampung yang belum punya PAUD harus segera dibangun PAUD dan disedikan semua sumber daya dan fasilitas pendukungnya. Walau berlokasi di kampung padat, saya berharap kualitas PAUD-nya tidak kalah dengan PAUD di kawasan lain di Jakarta yang sudah maju,” ungkap Fahira.
Warga Jakarta, sambung Fahira, patut bersyukur mempunyai gubernur yang mempunyai pemahaman mendalam begitu pentingnya pendidikan bagi kemajuan sebuah daerah dan juga sudah melakukan aksi bagi kemajuan pendidikan Indonesia. Dengan keberpihakan ini, diharapkan segera terjadi transformasi besar dalam perkembangan PAUD di Jakarta bahkan bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah lain.
Usia nol hingga enam tahun, kata Fahira, merupakan tahun emas proses tumbuh kembang anak kerena 80 persen perkembangan vital otak anak ada pada periode ini. Tahun emas ini benar-benar akan menciptakan generasi emas jika anak-anak Jakarta mendapatkan pendidikan PAUD yang berkualitas sehingga mampu menempah dan membentuk anak-anak menjadi pribadi-pribadi yang mandiri, percaya diri, memiliki rasa sosial yang tinggi, cepat beradaptasi, berani jujur, dan punya rasa ingin tahu yang besar, serta kepudulian yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya.
“Jadi PAUD berkualitas sebuah keharusan jika bangsa ini ingin menjadi bangsa maju, karena anak-anak inilah yang akan menjalankan roda bangsa ini di masa mendatang,” jelas Fahira.
Memang, beberapa tahun belakangan ini, PAUD di Jakarta luput dari perhatian jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai dari gubernur hingga Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) terkait. Selain tidak mempunyai program terobosan terkait PAUD, juga tidak ada alokasi dana khusus dari APBD untuk meningkatkan performa PAUD di Jakarta. Padahal pos anggaran untuk pendidikan DKI sangat besar. Bahkan pada 2017 mencapai sekitar Rp 17 triliun atau 27 persen dari total APBD DKI yang Rp 70,19 triliun. [RN]