SOLO, (Panjimas.com) – Ustadz Fadzlan Gamaratan, dai asal Papua mengatakan bahwa Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) adalah bentukan asing yang dimanfaatkan untuk agenda politik.
Ustadz yang terkenal dengan sebutan Dai “Sabun” itu menjelaskan bahwa anggota OPM sekarang hanya sedikit.
“Gerombolan yang mengenalkan dirinya OPM sebenarnya jumlahnya sangat sedikit. Itu kelompok yang dibentuk orang-orang asing dalam rangka untuk mengancam keutuhan NKRI,” ucapnya usai Silaturrahmi di Ponpes Takmirul Islam Solo, Ahad (19/11/2017).
Dia mengapresiasi langkah aparat keamanan yang bergerak cepat menangani gerakan makar teroris OPM tersebut. Menurutnya anggota OPM adalah korban provokasi kejahatan asing yang ingin memecah-belah NKRI.
“Saya berharap bahwa para asing dimana saja, sadarlah bahwa Papua wilayah Republik Indonesia yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun,” tandasnya.
Keinginan OPM yang memilih memisahkan diri dari Indonesia dibantah Ustadz Fadzlan. Kata dia hal itu sebetulnya ada upaya politik yang memanfaatkan gerombolan OPM untuk membuat kericuhan.
“Itu bukan maunya OPM, OPM itu bentukan Belanda. Kelompok kecil yang ingin hebat ingin eksis yang sekarang ini orangnya lapar di kampung. Tidak mengerti apa-apa, pakaian saja tidak mengerti mau pakai, jadi mereka berbuat karena dimanfaatkan oleh kejahatan orang lain yang ingin mendapatkan peluang politik,” pungkasnya. [SY]